Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bencana Wai Ela Minta Direlokasi

Kompas.com - 26/07/2013, 16:18 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
 — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Jumat (26/7/2013), mengunjungi lokasi pengungsian warga Negeri Lima yang ada di Dusun Latan. Kunjungan Maarif didampingi Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal, Danrem 151 Binaya, serta sejumlah pejabat Maluku lainnya.

Maarif mengunjungi kurang lebih 4 tenda pengungsi, dan berdialog selama beberapa menit dengan para pengungsi di setiap tenda. Saat berdiskusi di salah satu tenda, sejumlah pengungsi terlihat meneteskan air mata ketika ditanyakan keinginannya apakah kembali atau bersedia direlokasi ke tempat lain.

Mendengar pertanyaan tersebut, para pengungsi pun mengatakan ingin direlokasi ke tempat yang lebih aman karena tempat tinggal semula sudah tidak aman lagi.

”Sebaiknya kita dipindahkan saja Pak, di sana (lokasi bencana) sudah tidak aman lagi bagi kami,” kata para pengungsi.

Dalam dialog itu, para pengungsi juga mengeluhkan banyak hal kepada Maarif, di antaranya yakni masalah kondisi dalam tenda yang selalu becek karena hujan, serta tenda yang bocor.

”Kita tidak bisa tidur malam, kondisinya becek sangat dingin sekali apalagi hanya dialas dengan terpal,” kata Muhammad Uluputy.

Sebelum mengunjungi lokasi pengungsian ini, Maarif beserta rombongan sempat meninjau dari dekat lokasi bencana air bah bendungan Wai Ela yang meluluhlantahkan sebagian besar perkampungan tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat siang, meski hujan deras mengguyur desa Negeri Lima, Maarif beserta rombongan tidak surut niat untuk meninjau lokasi bencana dari dekat.

Seusai meninjau lokasi bencana, kepada para wartawan Maarif mengatakan, untuk jangka pendek pihaknya akan segera mendistribusikan bahan makanan serta keperluan yang mendesak bagi pengungsi.

“Besok bantuan bahan makanan, tenda, selimut, dan sejumlah kebutuhan lainnya telah tiba di Ambon dengan menggunakan pesawat Hercules,” katanya.

“Dan untuk jangka panjang, kami kira perbaikan infrastruktur sangat penting untuk segera dilakukan, khususnya sekolah dan perumahan warga,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com