Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wai Ela Jebol, Desa Negeri Lima Jadi Mirip Lapangan Bola

Kompas.com - 26/07/2013, 14:08 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengunjungi lokasi bencana di Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku Tengah, yang hancur dan rata dengan tanah akibat jebolnya waduk alamiah Wai Ela, Kamis (25/7/2013) pagi sekitar pukul 10.30 WIT.

Syamsul Maarif didampingi sejumlah pimpinan BNPB serta kementerian terkait, tiba di Ambon, Jumat pagi, dengan menggunakan pesawat Garuda dan langsung menuju lokasi bencana di Negeri Lima, menggunakan mobil melalui jalur darat dan menempuh perjalanan sekitar dua jam.
    
Tiba di lokasi Syamsul sempat melihat kondisi lokasi Desa Negeri Lima yang telah rata dengan tanah dan berubah seperti lapangan bola karena seluruh bangunan rumah maupun fasilitas sosial lainnya telah hancur dan hanyut ke laut oleh terjangan air waduk alamiah yang pecah.
    
Kunjungan mendadak Syamsul Maarif tersebut atas perintah dan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera mengambil langkah-langkah mengamankan masyarakat dan penanganannya.

Jebolnya waduk alamiah yang terbentuk akibat runtuhnya Gunung Ulak Hatu menutupi aliran Sungai Wai Ela pada 13 Juli 2012 karena air sungai yang tertampung telah melebihi ambang batas maksimal yakni 195,5 meter di atas permukaan laut.
    
Air waduk alamiah yang terus bertambah tersebut dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Pulau Ambon, terutama pada sepekan terakhir.

Bencana tersebut mengakibatkan 1.027 kepala keluarga (KK) atau 5.227 jiwa warga Negeri Lima mengungsi di tenda-tenda darurat yang dibuat seadanya di sekitar desa tersebut hingga ke perbatasan Desa Seith.
    
Bencana tersebut mengakibatkan 470 rumah rusak total, tiga SD serta masing-masing satu SMA dan madrasah rusak berat, dua mushala rusak berat, satu kantor KUD rusak berat, satu jembatan hanyut, sarana air bersih rusak total, dan satu menara seluler hanyut.

Bantuan tiba
    
Bantuan tanggap darurat dari BNPB dan Pemerintah Pusat yang diangkut dari Jakarta dengan menggunakan pesawat jenis Hercules dan Boeing.

"Ada empat pesawat pengangkut bantuan dari Jakarta, masing-masing dua Hercules dan Boeing akan tiba di Bandara internasional Pattimura pada Jumat pagi dan siang," kata General Manajer Angkasa Pura I, Bandara Pattimura, Ambon Hailendra.

Dia mengatakan, dua pesawat Boeing telah tiba di bandara dan sedang dilakukan pembongkaran bantuan, sedangkan dua pesawat Hercules baru akan tiba pukul 14.00 WIT.
    
Bantuan logistik yang dibawa tersebut antara lain tambahan lauk pauk, sandang, kidsware serta family kit masing-masing sebanyak 1.250 paket, tenda pengungsi 20 paket, tenda gulung 500 lembar, peralatan dapur 304 paket, serta kelambu 500 lembar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com