Dari pantauan di dua pasar tradisional, yaitu Pasar Ujung Berung dan Pasar Cicadas, kenaikan harga telur ayam berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kilogramnya.
Jika harga normal telur ayam sebelum kenaikan BBM Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram, pada Rabu (26/6/2013) pagi ini, komoditas pangan sampingan itu telah menyentuh harga Rp 20.000 per kilogram.
"Biasanya naiknya hanya Rp 200 ini malah langsung naik Rp 4.000. Kalau telur itu termasuk tinggi," kata Yanti Mulyati (51), pedagang telur di Pasar Ujungberung, Kota Bandung, saat ditemui Kompas.com di kiosnya, Rabu pagi.
Kendati demikian, kenaikan tersebut justru disyukuri oleh para pedagang telur. Pasalnya, penjualan telur ayam tidak pernah surut pembeli lantaran setiap hari komoditas tersebut selalu dicari.
"Mendingan naik karena penjualan juga tidak terlalu pengaruh besar. Sudah tradisi dari dulu," ucap Giman Dulah Rosyid, pemilik kios grosir telur ayam Zaka di Pasar Cicadas, Bandung.
Giman menambahkan, penjualan telur ayam di kiosnya juga tidak terlalu terganggu. "Satu ton per hari bisa keluar. "
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.