Salin Artikel

Festival Budaya Lampu Colok Jadi Warisan Budaya, Pj Walkot Pekanbaru: Ayo Lestarikan

KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota (Walkot) Pekanbaru Muflihun mengapresiasi penyelenggaraan Festival Lampu Colok yang hampir terlupakan di Pekanbaru.

Dia menyebutkan, tradisi lampu colok pada awalnya dilakukan sebagai penerangan menuju masjid bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah pada saat Ramadhan. 

Kemudian, festival tersebut diselenggarakan setiap malam ke-27 Ramadhan atau biasa disebut dengan malam tujuh likur.

“Keberadaannya memang harus kami lestarikan karena lampu colok ini sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai warisan budaya tak benda,” ujarnya.

Dia mengatakan itu saat membuka Festival Lampu Colok yang ditandai dengan penyulutan api perdana lampu colok di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP), Kota Pekanbaru, Sabtu (6/4/2024).

Pembukaan Festival Lampu Colok tersebut diikuti 15 kecamatan se-Kota Pekanbaru. Setiap kecamatan akan menyeleksi satu utusan sebagai perwakilan untuk dinilai.

Muflihun mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan dari semua pihak agar kearifan lokal yang memiliki kekhasan dan keunikan tersebut dapat membuat suasana rindu balik ke Pekanbaru.

“Rindu untuk pulang berhari raya di kampung halamannya serta dapat menarik kunjungan wisatawan," jelasnya.

Muflihun pun mengajak kepada seluruh masyarakat menyemarakkan melalui gawai dan media sosial agar setiap miniatur dan keindahan Festival Lampu Colok dapat terlihat dan tersebar ke seluruh dunia.

Dia juga menyambut baik sekaligus mengapresiasi semua pihak yang berkomitmen tinggi melestarikan kearifan lokal lampu colok dalam menyambut datangnya Idul Fitri.

Adapun festival tersebut diwarnai dengan penyalaan ribuan lampu colok untuk memeriahkan malam tujuh likur dan merawat tradisi masyarakat melayu.

Turut hadir dalam pembukaan festival itu FOrum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/07/115459878/festival-budaya-lampu-colok-jadi-warisan-budayapj-walkot-pekanbaru-ayo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke