Salin Artikel

Sajen Pepak Ageng dan Alit, Tradisi di Keraton Surakarta

KOMPAS.com - Keraton Surakarta masih menjaga tradisi warisan leluhur, salah satunya adalah membuat sajen pepak.

Prosesi sesaji di Keraton Surakarta salah satunya diadakan seminggu sekali, yaitu setiap hari Kamis.

Pembuatan sajen pepak dilakukan di dapur keraton yaitu di Dapur Gondorasan, Baluwarti, Surakarta.

Sesaji yang menjadi pelengkap upacara tradisi Keraton Surakarta ini terdiri dari dua macam, yaitu sajen pepak ageng dan sajen pepak alit.

Selain penggunaannya, perbedaan sajen pepak ageng dan sajen pepak alit ada pada isi yang ditata di dalam wadah sesaji.

Sajen Pepak Ageng

Isi sajen pepak ageng terdiri dari keleman, tumpeng, jajan pasar, bekakak, dan satu ekor ayam hidup.

Keleman adalah jenis kudapan tradisional meliputi serabi, ketan warna-warni, dan hawuk-hawuk.

Kemudian, untuk tumpeng yang disajikan meliputi nasi golong, ikan asin, tempe keripik, sambal goreng, pecel pitik, sayur menir, dan kerupuk merah.

Adapun bekakak adalah kue basah yang terbuat dari tepung ketan dan dibentuk layaknya boneka yang menyerupai sepasang manusia, satu laki-laki dan satu perempuan.

Sajen pepak ageng ini umumnya digunakan dalam prosesi ritual upacara ageng seperti wilujengan nagari, labuhan ageng, sesaji Mahesa Lawung, dan lain sebagainnya.

Sajen Pepak Alit

Sajen pepak alit terdiri dari pisang raja, ketela, jenang abang putih, serabi yang dilengkapi parutan kelapa putih dan sisiran gula Jawa.

Sajen ini juga dilengkapi dengan tumpeng yang terdiri dari nasi golong dengan lauk tempe kripik, sambal goreng, pecel pitik, sayur menir, ayam panggang, dan kerupuk merah

Sajen pepak alit umumnya digunakan dalam tradisi ritual upacara alit seperti caos dhahar padintenan.

Makna Sajen Pepak

Sebagai sesajen yang selalu ada dalam setiap upacara tradisi di Keraton Kasunanan Surakarta, sajen pepak memiliki makna tersendiri.

Meskipun terdapat dua jenis sesaji pepak, keduanya sama-sama memiliki makna yaitu sebagai wujud permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber:
pariwisatasolo.surakarta.go.id  
pariwisatasolo.surakarta.go.id  
warisanbudaya.kemdikbud.go.id  

https://regional.kompas.com/read/2023/12/23/223553378/sajen-pepak-ageng-dan-alit-tradisi-di-keraton-surakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke