Salin Artikel

Ketum PP Muhammadiyah Berharap Ada Capres, Cawapres, dan Caleg Peduli dengan Sampah

Bukan untuk pencitraan, melainkan untuk dipikirkan serius dan menjadi bahan kebijakan nasional yang menyeluruh. Lingkungan hidup dan ekosistem kita dari berbagai aspek sudah rusak dan menjadi ancaman besar bagi masa depan negeri ini.

“Dimulai dari setiap diri seluruh warga dan elite bangsa. Mulailah dari hal sehari-hari di setiap rumah. Bagaimana mengelola sampah dengan baik dan tidak membuang sampah semaunya. Lebih jauh dikembangkan sistem pengelolaan sampah yang terbaik dan menyeluruh di seluruh sudut negeri. Perpaduan sikap hidup manusia dan sistem akan menyelamatkan kehidupan bersama,” jelas Haedar dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Menurut dia, permasalahan tidak hanya ditemui di satu atau dua provinsi saja tetapi permasalahan sampah juga banyak ditemukan di Indonesia. Bahkan di sungai-sungai, irigasi, dan got-got setiap kampung dan kota.

Apalagi sekitar pasar, sampah menumpuk, memadati, dan berserakan tidak karuan. Bau sampah menyengat, menebar cemar yang merusak kesehatan.

“Sungai besar maupun kecil tidak indah lagi, lebih-lebih di musim kemarau. Sungai berubah dari aliran air ke aliran sampah. Sungai identik dengan tempat pembuangan sampah. Sangat memprihatinkan dan mengerikan,” katanya.

Haedar menegaskan bahwa sampah menjadi ancaman kehidupan yang merusak ekosistem. Bulan-bulan terakhir sejumlah kota bahkan dilanda inflasi dan banjir sampah. Tempat Pembuangan Sampah bermasalah di mana-mana.

“Tapi sebagus tempat pembuangan sampah, manakala penduduknya jorok dan sembarangan membuang sampah, urusan akan tetap bermasalah,” tutur Haedar.

Dalam pendapatnya, akar masalah bermula dari sikap hidup manusia. Sikap hidup warga masyarakat seperti membuang sampah sembarangan.

Tempat pembuangan sampah yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenis bahan sampah pun hanya bagian teknis yang boleh jadi berjalan di sebagian lingkungan saja.

“Selebihnya orang terbiasa membuang sampah sekehendaknya. Lebih-lebih sampah plastik yang membanjiri lingkungan, meski sejumlah kota mulai menerapkan bebas plastik,” tegas Haedar.

“Lingkungan di mana kita tinggal dan hidup adalah satu-satunya tempat milik kita yang harus diselematkan. Tuhan mengingatkan kita, 'janganlah kalian merusak di muka bumi’ (QS Al A'raf: 56),” lanjut dia.

Haedar Nashir mengingatkan, Bumi dengan seluruh lingkungan dan ekosistemnya hanya satu-satunya tempat manusia hidup.

Dia menuturkan, tidak ada yang lain, meski pemilik media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk berniat buka lahan baru di Mars. Dia mengkhawatirkan di masa depan, Planet Mars juga dirusak.

“Jangan sampai peringatan David Wallace-Wells, seorang jurnalis Amerika Serikat, tentang The Uninhabitable Earth terjadi di kehidupan nyata. Bumi yang tidak lagi dapat dihuni,” tutup Haedar.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/11/113724278/ketum-pp-muhammadiyah-berharap-ada-capres-cawapres-dan-caleg-peduli-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke