Salin Artikel

Video Perjalanan Menembus Krayan, Wilayah Terdepan NKRI yang Terisolir

KOMPAS.com-Daerah Krayan yang merupakan bagian dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih sulit dijangkau.

Tidak mudah bagi orang atau barang untuk keluar-masuk daerah yang masih terisolasi itu.

Hingga 2023, satu-satunya akses transportasi yang memungkinkan ke Krayan hanya melalui angkutan udara perintis.

Padahal, membuka keterisolasian Krayan dinilai penting dan dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat serta banyak pihak.

Sebab, daerah yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia, itu punya hasil pertanian dan kekayaan alam yang melimpah.

Krayan tersohor sebagai daerah penghasil beras adan, yang menggunakan sistem pertanian organik.

Namun, beras ini justru laris manis di Malaysia, bukan di Indonesia. Beras tersebut juga sampai disukai Sultan Brunei Hassanal Bolkiah.

Dari sisi akses, memang lebih mudah menjual beras adan ke dua negara itu daripada membawa ke wilayah Kalimantan lainnya.

Andai saja akses ke Krayan mudah, Kalimantan Utara diyakini bakal swasembada beras dari pasokan beras adan.

Sebab, untuk memenuhi kebutuhan berasnya, Kalimantan Utara saat ini masih bergantung pada Sulawesi.

Tidak hanya beras, Krayan juga penghasil garam gunung, yang diolah dari sumur air asin.

Tradisi pengolahan garam gunung di Krayan sudah berlangsung turun temurun sejak nenek moyang Dayak Lundayeh, suku mayoritas masyarakat setempat.

Ini menjadi ironis karena Krayan adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pemerintah kemudian menyadari perlunya membuat Krayan tidak lagi menjadi daerah yang terisolasi, salah satunya dengan membangun Jalan Malinau-Long Midang (Kecamatan Krayan).

Namun, proyek pembangunan jalan sepanjang 196,34 kilometer itu masih belum rampung meski sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Anggaran triliunan rupiah sudah digelontorkan.

Tak bisa dipungkiri, membangun jalan menuju Krayan yang berada di ketinggian 1.000-1.500 Mdpl itu bukan perkara mudah.

Tim Kompas.com dalam Ekspedisi Menjadi Indonesia, episode Kaltara Jantung Borneo bersama Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang berkesempatan memantau langsung perkembangan pembangunan jalan tersebut.

Gubernur berharap, tahun 2024, Jalan Malinau-Krayan sudah dapat fungsional. Apabila sudah fungsional, harga sembako, material bangunan dan bahan bakar minyak (BBM) untuk Krayan dipastikan dapat turun.

Cerita perjalanan tim Kompas.com dalam memantau pembangunan jalan itu didokumentasikan dalam video yang ditayangkan di YouTube Kompas.com berjudul, "Menembus Lumpur Jalan Nasional di Perbatasan Kaltara-Malaysia | EKSPEDISI MENJADI INDONESIA EPS. 1" 

Dalam liputan tersebut, tim Kompas.com dibekali apparel dari Eiger. Video liputan tersebut dapat disaksikan dengan mengklik tautan ini. Selamat menyaksikan.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/26/183557878/video-perjalanan-menembus-krayan-wilayah-terdepan-nkri-yang-terisolir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke