Salin Artikel

Air Sumur di Jabungan Semarang Tidak Layak Konsumsi, Mengandung Zat Berbahaya yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Ginjal

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, pemerintah setempat telah memeriksa salah satu sumber mata air di Jabungan. Hasilnya air tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi warga setempat.

"Hasil penelitian laboratorium tersebut sudah disampaikan kepada pihak kelurahan dan kecamatan Saat ini dua sumber air itu sudah tidak lagi dikonsumsi warga Kelurahan Jabungan," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (4/7/2023).

Dia menjelaskan, fisik air sumur di Jabungan sudah berubah. Menurutnya, dua sumber sumur bor yang ada di Desa Jabungan itu harus dipindahkan karena tidak layak dikonsumsi.

"Alhamdulillah dua sumur itu tidak dipakai (dikonsumsi),” ucapnya.

Berdasarkan uji laboratorium, air sumur bor yang ada di Jabungan terdapat zat kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya seperti Mangan (Mn) dan Nitrit (sebagai NO2-).

"Pada hasil pemeriksaaan laboratorium disebutkan bahwa kandungan Mangan (Mn) (terlarut) 0,474 mg/l dengan batas maksimal 0,1 mg/l," paparnya.

Jika dikonsumsi, air sumur bor di Desa Jabungan itu bisa menyebabkan penyakit jantung koroner kardiovaskuler. Untuk itu, pemerintah juga harus melakukan pengawasan.

“Pemerintah harus melakukan pengawasan,” bebernya.

Selain berpotensi menyebabkan penyakit jantung koroner, air sumur bor di Jabungan juga berpotensi memicu kerusakan ginjal karena di dalamnya terdapat kandungan Nitrit (sebagai NO2-) (terlarut) 0,02 mg/l dengan batas maksimal 3 mg/l.

"Kalau nitrit itu mungkin bisa ke arah ginjal," imbuh Hakam.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/04/173740878/air-sumur-di-jabungan-semarang-tidak-layak-konsumsi-mengandung-zat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke