Salin Artikel

Nyawa Hendak Dibalas Nyawa, Evakuasi Buaya Pemangsa Nelayan Diadang Masyarakat

Proses evakuasi satwa dilindungi berkelamin betina itu sempat tertunda karena harus bernegosiasi yang cukup alot dengan masyarakat.

"Setelah berdiskusi selama hampir dua jam, akhirnya didapat kesepakatan bahwa satwa tersebut bisa dievakuasi," kata Kepala Resor Konservasi BKSDA Sumsel Ahmad Fadhli saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (4/6/2023).

Sebelumnya hewan predator itu diyakini telah menerkam nelayan bernama Ridwan hingga tewas. Masyarakat kemudian menebar perangkap hingga akhirnya seekor buaya berhasil ditangkap.

Fadhli menuturkan, tim melakukan mediasi kepada masyarakat dan keluarga korban karena kepercayaan bahwa nyawa harus dibalas nyawa. Mediasi turut dihadiri perangkat desa, relawan dan tim gabungan TNI/Polri.

"Masyarakat khususnya keluarga korban ingin agar buaya tersebut dibunuh atau dibiarkan mati," ujar Fadhli.

Setelah tercapai kata sepakat, buaya yang dalam kondisi terikat diangkut menggunakan mobil pikap sekitar pukul 17.50 WIB menuju penangkaran di reklamasi Air Jangkang.

Kondisi buaya tersebut akan dipulihkan terlebih dahulu di bawah pengawasan tim Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi sampai bisa dilepasliarkan kembali.

"Saat ini satwa sudah berada di PPS Alobi untuk direhabilitasi sebelum di lepasliarkan kembali ke habitatnya," ujar Fadhli.

Petugas kemudian melakukan pemasangan spanduk dan imbauan di dekat titik lokasi kejadian, serta melakukan sosialisasi lanjutan pada masyarakat terkait mitigasi konflik satwa dengan manusia.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/04/113909678/nyawa-hendak-dibalas-nyawa-evakuasi-buaya-pemangsa-nelayan-diadang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke