Salin Artikel

Ratusan Korban Berjatuhan di Kanjuruhan, Aremania Desak Kapolda Jatim Dicopot Jabatan

KOMPAS.com - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur telah membuat dunia sepak bola berduka.

Buntut dari peristiwa kelam itu, Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat pun dicopot dari jabatan dan dimutasi sebagai Pamen SSDM Polri.

Tak hanya itu, sebanyak sembilan komandan Brimob juga telah dinonaktifkan.

Namun, pencopotan jabatan dan pindah tugas Kapolres Malang dinilai belum cukup atas tragedi yang telah merenggut ratusan nyawa tersebut.

Desak Kapolda Jatim dicopot

Aremania, Dadang Indarto mengatakan, pimpinan polisi harus bertanggung jawab terhadap tragedi tersebut.

Tak hanya Kapolres Malang, pihaknya juga mendesak Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatannya.

"Seorang bawah gak akan melakukan hal konyol tanpa ada arahan. Pimpinan pasti yang bertanggung jawab," kata dia dikutip dari TribunJatim.com, Selasa.

Dia menyesalkan tindakan aparat melepas tembakan gas air mata hingga membuat situasi tak terkendali.

Penyebab kematian ratusan Aremania saat pertandingan Arema FC vs Persebaya itu juga harus diusut tuntas.

"Anehnya, kenapa aparat harus melakukan tindakan, sampai-sampai meregang nyawa Aremania," ujar dia.

Dadang menjelaskan, saat insiden terjadi, aparat menembakkan gas air mata secara serentak ke arah tribun ekonomi.

Hal ini yang menjadi penyebab, jatuhnya korban jiwa dari para suporter.

Dia berharap ada pemberian sanksi kepada yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kapolda Jatim minta maaf

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta meminta maaf dan menyesalkan terjadinya tragedi dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kapolda Jatim mengakui bahwa dalam pengamanan saat itu terdapat kekurangan.

"Saya selaku Kapolda ikut prihatin dan turut menyesal, sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang sedang berjalan ada kekurangan," kata Nico di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Selasa.

Pihaknya berjanji akan melakukan penegakan hukum kepada siapa saja yang bersalah.

Hal itu dilakukan setelah proses kemanusiaan atau penanganan terhadap korban dinyatakan selesai.

"Apalagi kepada anggota yang bersalah, dan tentunya proses ini sedang berjalan," katanya.

Pihak kepolisian akan melakukan evaluasi bersama dengan panitia pelaksana, pihak Liga Indonesia Baru, dan PSSI.

Dengan demikian, diharapkan pertandingan sepak bola ke depan akan aman, nyaman, serta dapat menggerakkan perekonomian.

"Kami mohon doa, semoga permasalahan ini bisa diselesaikan bersama. Ini kota kita, ini tempat kita bersama. Satu rumah ada permasalahan, saya yakin bisa diselesaikan oleh orang yang tinggal di rumah tersebut. Kita semua bersaudara, langkah-langkah ini pasti membawa hal yang positif," kata dia.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, jumlah korban yang tewas dalam insiden tersebut tercatat sebanyak 131 orang.

Sebanyak 29 saksi telah diperiksa oleh tim investigasi khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Mereka terdiri dari anggota Polri sebanyak 23 orang, 6 orang panitia pelaksana dan unsur masyarakat.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Pythag Kurniati)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tragedi Kanjuruhan, Aremania Juga Desak Kapolda Jatim Dicopot, Tak Cukup Hanya Kapolres Malang

https://regional.kompas.com/read/2022/10/04/204223278/ratusan-korban-berjatuhan-di-kanjuruhan-aremania-desak-kapolda-jatim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke