Salin Artikel

Dimediasi, Pemagaran Akses Jalan Warga Desa di Ketapang Kalbar oleh Perusahaan Dihentikan

Kesepakatan tersebut dicapai setelah adanya mediasi yang difasilitasi pihak Desa Sukabangun Luar dengan dihadiri perwakilan warga dan kuasa hukum pengusaha.

"Sudah ada titik terang. Sampai ada kepastian jalan alternatif, maka pembangunan pagar untuk menutup akses jalan tidak dilanjutkan," kata Kepala Desa Sukabangun Luar, Muhammad Zaini kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).

Zaini menerangkan, ke depan pihaknya akan kembali mengundang pihak-pihak terkait untuk mencari solusi akses jalan alternatif.

"Kita berharap, persoalan bisa selesai dengan solusi terbaik tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Zaini.

Sementara, satu di antara warga, Herman (54) mengaku, rencana penutupan jalan ditunda sampai ada akses jalan alternatif. "Semoga kesepakatan mediasi ini ditepati," harap Herman.

Feri Hyang Daika, kuasa hukum Limkau meminta maaf atas adanya missed komunikasi sehingga terjadi kegaduhan.

"Pemerintah desa mengembalikan lagi akses jalan yang sebelumnya pernah ada di sana sampai ada alternatif jalan lain. Klien kami tak masalah dan mempersilahkan itu," ucap Feri.

Sebelumnya, akses jalan sejumlah warga di Desa Sukabangun Luar, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) bakal ditutup atau dipagar oleh sebuah perusahaan yang beroperasi di wilayah setempat.

Satu di antara warga, Herman (54) mengaku telah tinggal dan melewati jalan tersebut sejak 1995 atau 27 tahun silam.

"Terus terang, kami kecewa dengan sikap perusahaan dan pengusahanya yang memiliki pelabuhan di dekat sini," kata Herman kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).

Menurut Herman, sebelimnya di wilayah tersebut merupakan pemukiman warga, namun sebagian besar telah dibebaskan dan digusur oleh perusahaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, terang Herman, termasuk keluarganya, saat ini paling tidak, masih ada 3 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan tersebut dan memanfaatkan akses jalan.

"Beberapa waktu lalu, perusahaan menawarkan akan membeli rumah dan tanah kami. Tapi kami tolak, karena sudah lama tinggal dan khawatir tidak dapat membangun rumah jika rumah yang ada dijual," ucap Herman.

Herman berharap perusahaan memiliki jiwa sosial. Jika mau menutup akses jalan tersebut, Herman minta perusahaan bantu membuka akses jalan alyernatif.

Herman juga berharap bantuan pemerintah desa dan daerah untuk membantu menyelesaikan persoalan.

"Tidak ada akses lain selain tanah milik warga lain yang selama ini memang bukan akses jalan yang ada," ucap Herman.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/28/202819878/dimediasi-pemagaran-akses-jalan-warga-desa-di-ketapang-kalbar-oleh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke