City Tour Delegasi G20 Solo: Keliling Naik Kereta Uap Kluthuk hingga Belajar dan Belanja Batik Khas Solo

City Tour dilaksanakan di dua tempat, yakni di Loji Gandrung atau Rumah Dinas Wali Kota Solo dan Museum Danar Hadi Solo.

Pantuan Kompas.com, para delegasi mulai melakukan City Tour sekitar pukul 14.00 WIB, menggunakan kereta api uap Jaladara atau yang biasa dikenal sebagai kereta kluthuk.

Kereta yang dijalankan menggunakan lokomotif uap C1218 atau lokomotif uap D1410, dari Stasiun Purwosari menuju dua destinasi City Tour tersebut.

Saat di Loji Gandrung, para delegasi disambut secara langsung oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"Alasan menunjuk Solo sebagai tuan rumah, Solo mempunyai infrastruktur yang cukup dan kita ingin memperkenalkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Solo. Yang tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia," kata Menteri Perindustrian,Agus Gumiwang, kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2022)

"Setelah dari sini (Loji Gandrung), sekarang delegasi sedang menuju ke Museum Danar Hadi, mereka bisa belajar banyak berkaitan dengan batik, bagaimana membuat batik," lanjutnya.

Tampak para delegasi, memberi cinderamata kalung replika Kiai Rajamala. Rajamala merupakan canthik atau hiasan kepala perahu saat Raja Paku Buwono (PB) IV berkuasa di Keraton Solo.

"Filosofinya tadi (Kalung Kiai Rajamala) itu tadi untuk memberi keselamatan bagi para delegasi," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2022).

Gibran menambah dalam rangkaian City Tour ataupun G20 ini akan berdampak besar bagi perekonomian Kota Solo saat ini.

"Pasti berdampak besar, hotel-hotel ramai UMKM ikut berpartisipasi juga, seniman-seniman ikut berpartisipasi. Destinasi wisata kita bisa dipamerkan ke seluruh peserta rapat," jelasnya.

Gibran menjelaskan setelah melakukan City Tour, bakal adanya jamun makan malam atau Royal Dinner Mangkunegaran, yang terletak di Puro Mangkunegaran.

"Bisa belanja batik juga nanti malam juga dinner di Mangkunegaran, pakai batik semua sudah bikinkan. Tadi yang paling seneng sama batik kita dari Malaysia dan India, lainnya juga," kata Gibran.