Daftar Gubernur Sumatera Barat, Mulai dari Gubernur Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa sampai Mahyeldi Ansharullah

Salin Artikel

Daftar Gubernur Sumatera Barat, Mulai dari Gubernur Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa sampai Mahyeldi Ansharullah,

KOMPAS.com - Sumatera Barat merupakan sebuah provinsi di Pulau Sumatera dengan ibu kota berada di Padang.

Provinsi ini dikenal sebagai kampung halaman suku Minangkabau dengan luas wilayah 42.012,89 kilometer persegi.

Dilansir dari laman Pemprov Sumatera Barat, sesuai keputusan sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019, diputuskan bahwa hari jadi Provinsi Sumatera Barat ditetapkan pada 1 Oktober 1945.

Hal ini mengingat bahwa tanggal dibentuknya keresidenan Sumatera Barat ditetapkan bersamaan dengan pengambilalihan pemerintah dari tangan penjajahan Jepang.

Sebelumnya, Provinsi Sumatera Barat ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I yakni Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

Daftar Nama Gubernur Sumatera Barat

Sejak resmi berdiri hingga saat ini, Provinsi Sumatera Barat yang awalnya dipimpin oleh beberapa residen kemudian dilanjutkan oleh sejumlah gubernur dan penjabat gubernur, antara lain:
<table style="width: 100%;" border="1" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td>No</td>
<td>Residen </td>
<td>Masa Jabatan</td>
</tr>
<tr>
<td>1.</td>
<td>Muhammad Sjafei</td>
<td>1 Oktober 1945 - 15 November 1945</td>
</tr>
<tr>
<td>2.</td>
<td>Roesad Datuk Perpatih Baringek</td>
<td>15 November 1945 - 14 Maret 1946</td>
</tr>
<tr>
<td>3.</td>
<td>Mohammad Djamil</td>
<td>18 Maret 1946 - 1 Juli 1946</td>
</tr>
<tr>
<td>4.</td>
<td>Sutan Mohammad Rasjid</td>
<td>20 Juli 1946 - 29 April 1947</td>
</tr>
<tr>
<td>5.</td>
<td>Mohammad Nasroen</td>
<td>29 April 1947 - 15 April 1948</td>
</tr>
</tbody>
</table>

Setelah sistem Keresidenan dihapus berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1948, dimulailah kepemimpinan para gubernur di Sumatera Barat.
<table style="width: 100%;" border="1" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td>No</td>
<td>Nama Gubernur</td>
<td>Masa Jabatan</td>
</tr>
<tr>
<td>1.</td>
<td>Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa</td>
<td>1958 - 1965</td>
</tr>
<tr>
<td>2.</td>
<td>Harun Al-Rasjid Zain</td>
<td>

1966 - 1971<br />1972 - 1977 (Periode kedua)
</td>
</tr>
<tr>
<td>3.</td>
<td>Azwar Anas</td>
<td>1977 - 1982<br />1982 - 1987 (Periode kedua)</td>
</tr>
<tr>
<td>4.</td>
<td>Hasan Basri Durin</td>
<td>1987 - 1992<br />1992 - 1997 (Periode kedua)</td>
</tr>
<tr>
<td>5.</td>
<td>Muchlis Ibrahim</td>
<td>1997 - 1999</td>
</tr>
<tr>
<td>6.</td>
<td>Zainal Bakar</td>
<td>2000 - 2005</td>
</tr>
<tr>
<td>7.</td>
<td>Gamawan Fauzi</td>
<td>2005 - 2009</td>
</tr>
<tr>
<td>8.</td>
<td>Marlis Rahman</td>
<td>2009 - 2010</td>
</tr>
<tr>
<td>9.</td>
<td>Irwan Prayitno</td>
<td>2010 - 2015<br />2016 - 2021 (Periode kedua)</td>
</tr>
<tr>
<td>10.</td>
<td>Mahyeldi Ansharullah</td>
<td>2021 - Sekarang</td>
</tr>
</tbody>
</table>

Adapun penjabat gubernur di Sumatera Barat pada masa transisi pernah dipegang oleh:
<table style="width: 100%;" border="1" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td>No</td>
<td>Nama</td>
<td>Masa Jabatan</td>
</tr>
<tr>
<td>1.</td>
<td>Soepoetro Brotodihardjo</td>
<td>5 Juli 1965 - 4 Juni 1966</td>
</tr>
<tr>
<td>2.</td>
<td>Dunidja Daswita</td>
<td>27 Maret 1999 - 24 Februari 2000</td>
</tr>
<tr>
<td>3.</td>
<td>Muhammad Thamrin</td>
<td>14 Maret 2005 - 15 Agustus 2005</td>
</tr>
<tr>
<td>4.</td>
<td>Marlis Rahman</td>
<td>22 Oktober 2009 - 7 Desember 2009</td>
</tr>
<tr>
<td>5.</td>
<td>Reydonnyzar Moenek</td>
<td>15 Agustus 2015 - 12 Februari 2016</td>
</tr>
<tr>
<td>6.</td>
<td>Alwis</td>
<td>12 Februari 2021 -18 Februari 2021</td>
</tr>
<tr>
<td>7.</td>
<td>Hamdani</td>
<td>18 Februari 2021 - 25 Februari 2021</td>
</tr>
</tbody>
</table>

Fakta Menarik Gubernur Sumatera Barat

1. Harun Al-Rasjid Zain

Harun Al-Rasjid Zain merupakan gubernur yang dikenal dapat membangkitkan semangat rakyat Sumatera Barat.

Sosoknya mempunyai peran penting, pasca-pertentangan pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat yang dikenal dengan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada 1958.

Tak heran di kala menjabat, Harun Al-Rasjid Zain memiliki fondasi kepemimpinan yang baik karena telah mengenal betul wilayah yang dipimpinnya.

2. Azwar Anas

Azwar Anas tak hanya dikenal sebagai mantan Menteri Perhubungan pada masa Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada masa Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Pada tahun 1990, ia juga menjadi Ketua Umum Lembaga Gebu Minang, (Gerakan Seribu Minang) yang merupakan gerakan untuk menghimpun dana dari para perantau guna menggerakkan perekonomian masyarakat kecil.

3. Gamawan Fauzi

Gamawan Fauzi mengawali kariernya dari staf biasa di Kantor Direktorat Sosial Politik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Ia juga pernah menjabat sebagai sekretaris gubernur dan kemudian kemudian menjadi Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar.

Kala menjabat gubernur Provinsi Sumatera Barat, Gamawan Fauzi sempat meraih penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award tahun 2004.

Ia dianggap menjadi pejabat ia berhasil menunjukkan kejujuran dan kebersihannya di tengah gelombang korupsi yang selama ini dianggap terbiasa dilakukan para pegawai negeri sipil.

Sumber:<br />sumbarprov.go.id <br />sumbar.bps.go.id <br />nasional.kompas.com <br />kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id <br />sumbar.antaranews.com <br />nasional.kompas.com