Salin Artikel

Ritual Tiwah Dayak Ngaju: Asal Daerah, Pengertian, Makna, Tahapan, dan Biaya

Ritual Tiwah berasal dari masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.

Ritual ini merupakan upacara kematian adat sekaligus ritual sakral terbesar di Suku Dayak Ngaju.

Dikatakan sebagai ritual terbesar karena Ritual Tiwah melibatkan sumber daya yang besar dan waktu penyelenggaraan yang lama.

Pengertian Ritual Tiwah

Ritual Tiwah merupakan upacara kematian yang digelar untuk seseorang yang sudah meninggal dan dimasukkan dalam Runi atau peti mati.

Tujuan ritual ini adalah untuk meluruskan perjalanan salumpuk liau menuju lewu tatau dalam konsep kematian Dayak Ngaju.

Selain itu, Ritual Tiwah juga diselenggarakan sebagai prosesi buang sial bagi keluarga yang ditinggalkan.

Masyarakat Dayak Ngaju umumnya menganut kepercayaan lokal yaitu Kaharingan.

Bagi mereka, kematian merupakan tahap awal manusia mencapai dunia kekal abadi yaitu dunia roh.

Manusia yang sudah meninggal akan berganti wujud menjadi arwah yang mereka sebut dengan nama Liau atau Liaw.

Liaw ini wajib diantarkan ke Lewu Liaw atau atau Lewu Tatau atau dunia arwah dalam proses yang disebut Tiwah.

Dengan demikian, Ritual Tiwah merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat Dayak Ngaju baik secara moral maupun sosial.

Masyarakat percaya, liaw yang belum diantarkan melalui Tiwah maka akan tetap di dunia dan tidak bisa ke surga.

Mereka akan mempersiapkan Tiwah selama berbulan-bulan sebelum pelaksanaan.

Pelaksanaannya pun memerlukan waktu lama, mulai dari tiga hari, tujuh hari, bahkan hingga satu bulan.

Adapun makna dari ritual yang besar ini adalah agar keluarga yang ditinggalkan dapat tenang.

Ketenangan itu muncul karena keyakinan keluarga mereka yang telah meninggal sudah diantarkan ke alam arwah melalui Tiwah.

Selain itu, prosesi ini juga diharapkan menghindarkan keluarga dari pengakit dan kesialan.

Sedangkan bagi arwah, Tiwah ini menjadi sarana mereka untuk berangkat ke Lewu Liau, tempat mereka seharusnya.

Tahapan Ritual Tiwah

Ritual Tiwah diselenggarakan ketika seorang Dayak Ngaju yang masih beragama Kaharingan.

Upacara yang diselenggarakan dilakukan dalam beberapa tahap.

Tahap pertama dilakukan sebelum upacara inti Tiwah diselenggarakan.

Tahap pra upacara Tiwah ini dilakukan dengan mengumpulkan tulang belulang orang yang akan ditiwahkan.

Jenazah yang masih utuh akan dipisahkan daging dengan tulangnya.

Setelah itu upacara puncak Ritual Tiwah diselenggarakan. Upacara puncak ini yang diadakan 3 hari hingga satu bulan.

Upacara puncak diawali dengan pembuatan Balai Pangun Jandau dan sangkaraya sandung rahung.

Kemudian hewan kerbau diikat di sangkaraya lalu dilakukan mangajan atau tarian sakral.

Selanjutnya, hewan kurban akan diikat di sapundu dan dikelilingi oleh tamu yang hadir.

Acara kemudian dilanjutkan dengan puncak upacara Tiwah, dimana para tamu menaiki rakit berisi sesaji.

Di hari terakhir, arwah yang ditiwahkan akan melakukan perjalanan menuju Lewu Liaw.

Perjalanan mereka diiringi dengan prosesi pengurbanan hewan dengan cara ditombak.

Upacara diakhiri dengan dimasukkannya tulang belulang dalam kain merah dan disimpan di sandung.

Peralatan dan Biaya Ritual Tiwah

Alat yang digunakan untuk Ritual Tiwah ini antara lain gong, rotan, bambu, daun kelapa, gandang kalenang, mandau, kain tiga warna.

Lalu hewan kurban meliputi ayam dan bab 13 ekor, kerbau 1 ekor, botol tempat tulang, dan masih banyak lagi yang lain.

Adapun biaya yang dikeluarkan untuk upacara ini juga cukup besar.

Upacara ini sedikitnya memerlukan dana mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

Dengan besarnya biaya itu, maka Ritual Tiwah juga menjadi simbol kesejahteraan dan status sosial keluarga.

Semakin lama dan meriah Tiwah, maka keluarga yang menyelenggarakan memiliki status sosial yang tinggi.

Namun demikian, Tiwah juga bisa diselenggarakan secara gotong royong oleh beberapa keluarga.

Sehingga, biaya yang dikeluarkan itu bisa ditanggung secara bersamaan.

Sumber:
Palangkaraya.go.id
UPR.ac.id

https://regional.kompas.com/read/2022/03/01/140906178/ritual-tiwah-dayak-ngaju-asal-daerah-pengertian-makna-tahapan-dan-biaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke