Salin Artikel

3 Daerah di NTT Ini Bebas dari Kasus DBD meski Daerah Lainnya Melonjak

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat tambahan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang signifikan awal tahun ini.

Meski begitu, di tengah lonjakan kasus itu, ada tiga daerah yang belum mencatatkan kasus DBD, yakni Kabupaten Rote Ndao, Alor dan Manggarai Timur.

Sementara itu, daerah sisanya mencatatkan adanya kasus DBD yang melonjak.

Kasus terbanyak di Manggarai Barat

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Agusthina Rosphita mengatakan, terdapat 723 kasus di NTT yang tersebar di daerah-daerah selain tiga daerah itu. Dari jumlah itu, empat kasus meninggal dunia.

Data itu terhitung sejak 1 Januari hingga 27 Januari 2022.

Kasus terbanyak ada di Kabupaten Manggarai Barat, yakni 148 kasus. Disusul oleh Kota Kupang sebanyak 147 kasus, Kabupaten Sikka sebanyak 97 kasus, Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 64 kasus dan Kabupaten Lembata sebanyak 56 kasus.

Kemudian ada Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan 28 kasus, Kabupaten Sabu Raijua dengan 26 kasus, Kabupaten Belu dengan 24 kasus, Kabupaten Sumba Timur dengan 21 kasus, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Nagekeo masing-masing 20 kasus.

Selain itu, di Kabupaten Sumba Barat ada 17 kasus, Kabupaten Timor Tengah Utara ada 15 kasus, Kabupaten Manggarai ada 13 kasus, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Ngada masing-masing ada sembilan kasus, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ende masing-masing ada empat kasus dan Kabupaten Sumba Tengah satu kasus.

Sementara itu, terdapat sejumlah daerah dengan tambahan kasus DBD yang melonjak. Seperti kasus DBD di Kota Kupang yang naik signifikan dari 75 kasus, menjadi 147 kasus. Selain itu, Kabupaten Sikka juga mecatat kenaikan kasus yang signifikan, dari 40 kasus menjadi 97 kasus. Begitu juga dengan Kabupaten Nagekeo naik dari empat kasus menjadi 20 kasus.


"Kalau pekan lalu, angkanya masih 449 kasus dan dua orang meninggal. Tapi data terbaru yang dihitung mulai 1-27 Januari 2022, angkanya telah mencapai 723 kasus dan empat orang meninggal," ujar Agusthina kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).

Agusthina menyebut, empat warga yang meninggal akibat DBD itu tersebar di Kota Kupang, Sikka, Ngada dan Nagekeo.

Agusthina mengaku telah bersurat ke pemerintah di kabupaten dan kota di seluruh NTT supaya melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Seperti memberantas sarang nyamuk.

Pihaknya telah mendistribusikan logistik berupa bubuk abate ke pemerintah daerah untuk diberikan kepada warga setempat.

"Kita berharap, adanya koordinasi yang baik antara kita dengan pemerintah kabupaten serta kota untuk membersihkan sampah dan pemberantasan sarang nyamuk," kata Agusthina.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/28/163655778/3-daerah-di-ntt-ini-bebas-dari-kasus-dbd-meski-daerah-lainnya-melonjak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke