Polemik Penolakan Sampah dari Tangsel, Wali Kota Serang: Kalau Ini Mudarat, Kita Setop

SERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Serang Syafrudin menyampaikan akan menghentikan kerja sama pembuangan sampah dengan Pemerintah Kota Tangserang Selatan (Tangsel).

Kerja sama itu akan dihentikan bilamana ada masyarakat yang belum sepakat dan merasa dirugikan dengan adanya pembuangan sampah dari Kota Tangsel.

"Kalau memang ini mudarat untuk masyarakat, kita setop. Kalau menguntungkan untuk masyarakat tentu pemerintah daerah mendukung," ujar Syafrudin saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kota Serang, Kamis (28/10/2021).

Menurut Syafrudin, pihaknya akan mengikuti keinginan masyarakat apabila kerja sama yang baru dilakukan sejak bulan September itu dirasa banyak yang dirugikan.

"Kita Pemerintah Kota harus membela masyarakat," ujar Syafrudin.

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang itu juga menegaskan, akan tetap menghentikan sementara proses pembuangan sampah dari Tangsel jika masih ada warga yang menolak.

"Saya tidak akan suruh mengirim (sampah) dulu, sebelum ada kesepakatan bersama," kata Syafrudin.

Hadang truk sampah sebagai penolakan

Sebelumnya, sejumlah warga di Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menolak adanya armada truk sampah dari Kota Tangsel menuju TPA Cilowong.

Penolakan itu dilakukan karena truk pembawa sampah mengeluarkan bau tidak sedap dari air yang tercecer di jalan.

Masyarakat pun terganggu dengan kondisi itu karena berdampak pada kesehatan masyarakat.

Puncaknya, pada Selasa (26/10/2021) malam, warga menghadang truk sampah dari Tangsel dan muatan berisi sampah itu dibuang di depan Kantor Kelurahan Cilowong dan Kecamatan Taktakan.

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk penolakan keras dari warga kepada Pemerintah Kota Serang yang masih mengizinkan Kota Tangsel membuang sampah ke Kota Serang.

"Sekarang sudah tidak butuh kompensasi, yang jelas berdasarkan hasil musyawarah dengan masyarakat Taktakan sudah jelas tolak sampah Tangsel sampai kapan pun," ujar koordinator aksi Edi Santoso.