Salin Artikel

Pengakuan Pihak MTs soal Tragedi Susur Sungai, Lokasi Sudah Disurvei, Kegiatan untuk Siswa Baru

Kegiatan susur sungai ternyata rutin digelar setiap tahunnya dan diperuntukkan bagi siswa kelas VII yang baru masuk ekskul Pramuka di sekolah tersebut.

Humas MTs Harapan Baru Ciamis, Dendeu mengatakan, kegiatan itu disebut tadabur atau pengenalan lingkungan alam sekolah bagi siswa baru yang hendak menjadi anggota Pramuka.

Adapun rincian acaranya, menyusuri bantaran sungai dengan berjalan kaki sesuai tanda arah yang telah ditetapkan oleh panitia.

Jarak lokasi kejadian, sekitar dua kilometer di depan Jalan Raya Ciamis-Banjar atau lingkungan sekolah atau Ponpes Cijantung.

"Ini kegiatan rutin yang digelar di sekolah oleh ekstrakulikuler Pramuka sekolah. Judul acaranya tadabur atau pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang mau jadi anggota Pramuka atau Kepanduan," jelas Dendeu kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).

Dedeu mengemukakan, ada 185 orang peserta dalam kegiatan maut tersebut.

Ratusan orang itu terdiri dari siswa kelas VII 145 orang, guru pembimbing 12 orang, siswa kelas IX sebagai pembina adik kelasnya 13 orang, dan kakak kelas tingkat MAN atau setara SMA sebanyak 15 orang.

Di antara ratusan peserta, 11 orang dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi betul sesuai dengan yang kita sampaikan ke Kemenag bahwa jumlah korban seluruhnya ada 13 orang. 11 meninggal dunia dan 2 selamat sedang dirawat di rumah sakit," tambah Dendeu.

Panitia juga memberikan tanda khusus kegiatan susur sungai tersebut.

Termasuk tanda penunjuk arah bagi peserta kegiatan. Dalam pelaksanaannya, para peserta pun dibimbing oleh guru pembina.

"Kemarin sebetulnya ada survei dulu lokasi mulai pemasangan tanda dan petunjuk arah sesuai kepanduan dan dilakukan briefing," kata Dendeu.

Musibah tersebut terjadi saat kegiatan terakhir, yakni melintasi arus sungai.

Beberapa siswa yang merupakan peserta tergelincir dan terbawa arus sungai dengan kedalaman empat sampai lima meter.

Sampai akhirnya kesebelas jenazah siswanya ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam proses evakuasi, Jumat (15/10/2021) malam.

"Sebetulnya kegiatan itu mulanya di bantaran sungai. Namun saat hendak menyeberang sungai ada yang terbawa arus ke muara sungai sampai akhirnya ditemukan meninggal dunia," tambahnya.

11 siswa meninggal

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung Kabupaten Ciamis tewas tenggelam saat acara susur sungai Pramuka di Sungai Cileueur, Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021).

Seluruh korban tewas terbawa arus sungai saat acara Pramuka sekolahnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat menuturkan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan ada beberapa siswa sekolah tersebut yang hilang usai acara susur sungai kegiatan Pramuka.

Pihaknya mendapatkan keterangan pihak sekolah bahwa ada 150 siswa bersama para guru yang turun ke sungai.

Namun, sesampainya di sekolah sekaligus lingkungan pesantren, ada beberapa siswa yang tak kunjung kembali.

Para korban merupakan siswa MTs setingkat SMP yang baru masuk dengan kisaran usia 12 sampai 13 tahun.

Pihaknya pun bersama Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian sejak siang sampai Jumat malam.

"Iya, pada pukul 20.05 WIB jenazah siswa yang tenggelam sudah ditemukan meninggal 10 orang. Baru sekitar pukul 21.00 WIB lebih ditemukan lagi seorang jadi total 11 orang," jelas Memet.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/16/165749078/pengakuan-pihak-mts-soal-tragedi-susur-sungai-lokasi-sudah-disurvei

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke