Salin Artikel

Bersitegang dengan Masyarakat Adat di Lokasi Pembangunan Waduk Lambo, Ini Kata Polisi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna membantah anggotanya bersitegang dengan masyarakat adat di lokasi pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, NTT.

"Tidak bersitegang warga dengan Polri (Brimob). Kehadiran anggota Polri di lapangan semata-mata mengamankan pembangunan Waduk Lambo sehingga berjalan aman dan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan pemerintah," ujar Krisna kepada Kompas.com, Minggu (26/9/2021).

Dia menambahkan, kondisi keamanan di lokasi pembangunan Waduk Lambo sampai saat ini masih kondusif.

"Memang masih ada beberapa hal yang perlu disinkronkan, namun semua berjalan dengan aman dan harmonis," ujar Krisna.

Krisna mengatakan, pada 20 September 2021 lalu, dicocokkan data sesuai hasil pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional, terkait identifikasi status dan batas-batas tanah.

Kegiatan itu, lanjut dia, dihadiri oleh Camat Aesesa, Kepala Desa Labulewa, dan petugas dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, sebagai penanggung jawab pembangunan bendungan.

Dari pihak BWS, meminta 15 orang personel Brimob NTT, 15 personel Polres Nagekeo, serta 10 orang dari Satuan Pol PP Kabupaten Nagekeo agar tidak terjadi bentrokan fisik dengan masyarakat.

Krisna mengatakan, ada sekelompok masyarakat dan LSM yang menghalangi proses pengukuran lahan karena tidak setuju dengan batas wilayah.

"Mereka khawatir lahan pertanian dan makam mereka tenggelam," kata Krisna.

Menurut Krisna, masyakat Adat Labolewa sempat melakukan pemblokiran, sebagai bentuk penolakan pembangunan Waduk Lambo.

Masyarakat adat Labolewa menilai hak-hak masyarakat adat (Tanah ulayat suku) tidak terakomodir.


Namun, kata Krisna, semuanya akhirnya dapat diselesaikan dengan damai setelah diskusi dan mediasi.

"Pembangunan waduk Mbay/Lambo ini merupakan proyek strategis nasional, sesuai Perpres 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Negara atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategi nasional," kata Krisna.

Atas kejadian tersebut, kata Krisna, Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif, meminta semua pihak yang terlibat agar menahan diri.

"Semua persoalan di lapangan dapat diselesaikan dengan baik. Polri akan mengamankan kegiatan pembangunan Waduk Lambo ini sehingga tidak ada bentrokan di lapangan," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/26/185235078/bersitegang-dengan-masyarakat-adat-di-lokasi-pembangunan-waduk-lambo-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke