Salin Artikel

Dijadikan Syarat PTM, Vaksinasi Pelajar di Kota Madiun Sudah Capai 90 Persen

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mewajibkan pelajar yang hendak mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) harus sudah mengikuti vaksinasi.

Maidi menjelaskan, saat ini vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di Kota Madiun sudah mencapai 90 persen. Dia menargetkan, dalam pekan ini, seluruh siswa berusia 12 hingga 18 tahun harus sudah divaksinasi.

“90 persen siswa sudah kami vaksinasi. Saya kebut agar targetnya minggu ini selesai semua,” ujarnya saat meninjau delapan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Madiun yang menyelenggarakan PTM, Senin (20/9/2021).

Maidi menyebutkan, ribuan siswa di delapan SMP yang mengikuti PTM dipastikan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Delapan SMP yang menggelar PTM yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 13, SMPN 4, SMPN 14, SMPN 5, dan SMPN 6.

Selain mewajibkan vaksinasi, pelajar yang hendak mengikuti PTM juga harus menjalani rapid antigen dengan hasil nonreaktif.

Oleh karenanya, Pemkot Madiun mengontrak 14 laboratorium kesehatan swasta untuk menggelar rapid test antigen serentak.

“Untuk melakukan rapid antigen ada 14 laboratorium kesehatan yang dikontrak turun langsung ke sekolah. Teknisnya, satu laboratorium masuk ke satu sekolah,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Maidi menegaskan, apabila ada siswa yang positif antigen maka siswa tersebut harus dibawa pulang dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Dia menyebutkan, hasil sementara tes untuk 1.200 siswa dari empat sekolah yang menggelar rapid antigen semuanya menunjukkan hasil negatif antigen.

Ribuan siswa yang negatif antigen, kata Maidi, menunjukkan masyarakat benar-benar menjaga kesehatan anaknya menjelang masuk PTM di Kota Madiun.

“Ini hebat. Kondisi ini menunjukkan masyarakat menjaga kesehatan anak-anaknya yang akan mengikuti PTM,” jelasnya.

Maidi menambahkan, pihaknya juga meminta unit kesehatan sekolah (UKS) di seluruh sekolah yang menggelar PTM memiliki alat rapid antigen. Kebijakan itu untuk mengantisipasi bila menemukan siswa sakit saat mengikuti PTM.

Ia mencontohkan bila ditemukan anak yang sakit seperti batuk harus segera dibawa ke UKS untuk menjalani rapid antigen.

“Kalau hasil rapid antigen positif maka siswa itu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan,” terangnya.

Dalam peninjauan ini, dia juga mengatakan pelaksanaan PTM terbatas di delapan SMP berlangsung lancar dan nyaman.

“Hasil peninjauan cukup bagus, pertama anak sudah divaksin semua. Anak juga sudah di rapid antigen semua,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Maidi juga sempat mendengarkan cerita anak yang pernah terpapar Covid-19 kepada teman-temanya.

“Anak itu menceritakan betapa tidak enaknya bila terkena Covid-19. Ada yang satu bulan baru sembuh dan ada 20 hari sudah sembuh,” katanya.

Dia menyebutkan, dari cerita itu siswa lain ikut terdorong untuk selalu menjaga kesehatannya agar tidak tertular Covid-19.

Maidi menambahkan, bagi orangtua yang anaknya mengikuti PTM tapi belum mendapatkan vaksinasi, bisa segera mendaftarkan mereka di sekolah.

Setelah terdaftar, tenaga vaksinator akan menyasar ke rumah orangtua murid yang belum mendapatkan vaksin.

Menurut Maidi, orangtua murid wajib memastikan agar keluarga yang anaknya mengikuti PTM dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan vaksinasi. Dengan begitu, semua yang mengikuti kegiatan PTM merasa tenang dan nyaman. (ADV)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/20/18301041/dijadikan-syarat-ptm-vaksinasi-pelajar-di-kota-madiun-sudah-capai-90-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke