Salin Artikel

Cerita Siswa SMK di Palembang Belajar Tatap Muka di Hari Pertama: Belajar Daring Sulit Dimengerti

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palembang, Sumatera Selatan mulai melaksanakan belajar tatap muka terbatas dengan diikuti sebanyak 25 persen murid, Senin (30/8/2021).

Selain itu, para siswa yang mengikuti proses belajar langsung di kelas diwajibkan menggunakan masker serta mencuci tangan untuk mengikuti protokol kesehatan.

Seorang siswa SMK Negeri 2 di Palembang, Adelia mengaku sangat begitu senang dengan dimulainya belajar tatap muka di sekolah.

Proses belajar daring yang selama ini diikutinya banyak mengalami kendala, baik penyampaian materi yang kurang jelas sampai terkadang terkendala masalah jaringan.

"Belajar daring sulit dimengerti, tapi kalau belajar di kelas lebih jelas karena materi yang disampaikan lebih mudah dipahami," kata Adelia usai mengikuti belajar di sekolah.

Selain itu, Adelia pun berharap agar penerapan belajar di sekolah ini tetap berlangsung, sehingga proses belajar bisa dipahami oleh para siswa.

"Orangtua saya juga setuju mengikuti belajar tatap muka," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Program Studi Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 2 Palembang Isropil menjelaskan, mereka sudah melaksanakan belajar tatap muka sejak satu bulan lalu dengan jumlah siswa terbatas.

Dalam setiap kelas, dilaksanakan sekolah tatap muka dengan jumlah siswa sebanyak tiga orang. Kemudian, sisanya tetap mengikuti secara online.

"Teori dilaksanakan daring, sementara untuk praktik kita laksanakan di sekolah," jelas Isropil.

Isropil mengaku meski hanya terbatas, belajar secara langsung juga dapat terbilang efektif. Di mana siswa lebih memahami saat diberikan materi.

"Karena untuk praktik sulit dilakukan kalau secara daring," ungkapnya.


Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengungkapkan, pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah dilaksanakan dengan lebih dulu adanya persetujuan dari para orangtua siswa. 

Herman menjelaskan, ia akan segera mengeluarkan surat edaran soal penerapan belajar tatap muka.

Adapun sebelum surat edaran dibuat, ia telah lebih dulu melaksanakan rapat, mulai dari komite sekolah, dewan pendidikan, dan kepala sekolah di Sumsel untuk membahas metode belajar secara luring.

"Sampai sejauh ini, belum ada orangtua yang menolak untuk menggelar sekolah tatap muka. Aturan ini (surat edaran) kita buat dari bawah ke atas," ungkapnya.

Herman menambahkan, sekolah yang diizinkan menggelar belajar tatap muka diminta secara ketat mengikuti protokol kesehatan.

"Bukan berarti Covid-19 sudah selesai, kita harus tetap waspada. Intinya belajar tatap muka di sekolah ini bisa dilaksanakan setelah prasarana prokes sudah siap dan ada persetujuan orangtua," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/30/174212178/cerita-siswa-smk-di-palembang-belajar-tatap-muka-di-hari-pertama-belajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke