Salin Artikel

"Tracing" dan "Testing" ke Warga Medan Digiatkan, Walkot Bobby: Banyak Petugas "Tracer" Bertumbangan

Tim yang akan diturunkan dibantu Babinsa dan Babinkantimbmas dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan serta Kodim 0201/BS. Komando utama di lapangan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk lurah karena menguasai wilayah dan paham teknik dan prosedur tracing.

Dia menjelaskan, tindakan massif tracing dan testing menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo dalam rangka meredam lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.

Selain melakukan tracing dan testing, Presiden sebelumnya juga minta melakukan pembatasan mobilitas, penyediaan isolasi terpusat (isoter) serta vaksinasi massal.

Target tracing dan testing dari Kementerian Kesehatan yang semula 4.900 per hari, naik memjadi 23.000 per hari.

"Untuk mewujudkan target tersebut, Pemkot Medan tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk unsur Forkopimda," kata Bobby dikutip dari rilis berita Diskominfo Medan yang diterima Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Petugas "tracer" bertumbangan

Ada 160 orang petugas dari 41 Puskemas dan 39 Puskemas Pembantu (Pustu) yang akan diturunkan sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR sehingga hasilnya lebih maksimal.

Untuk tracing, akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan sebanyak 308 personel, sebanyak 53 tracer dari Polres Pelabuhan Belawan dan 151 dari Kodim 0201/BS. 

"Untuk kelengkapan petugas tracer seperti APD dan alat testing akan disiapkan Pemkot Medan. Sebab kita mendapat kabar, banyak petugas tracer yang bertumbangan saat menjalankan tugas," kata Bobby.


Guna mendukung kelancaran testing yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil tracing, Bobby mengakui petugas analisis dari Dinas Kesehatan tidak cukup, ditambah lagi petugas dari Puskesmas dan Pustu juga fokus melakukan vaksinasi.

Menyikapi itu, Bobby akan menjalin kerja sama dengan klinik maupun laboratorium yang selama ini melakukan pemeriksaan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Bobby berharap tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal delapan orang dalam satu kelurahan. Jika hasilnya non reaktif, yang bersangkutan harus menjalani karantina selama lima hari karena masa inkubinasi Covid-19 lima hari. 

"Kalau tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktivitas seperti biasa," ucapnya.

Sebaliknya, jika hasilnya positif, warga yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri baik di rumah maupun di dua lokasi isoter terpadu yang dimiliki Pemkot Medan yakni bekas Hotel Soechi di Jalan Cirebon dan gedung P4TK di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medanhelvetia. Pemkot Medan juga memiliki tempat isoter terapung di Pelabuhan Belawan yaitu Kapal Motor Bukit Raya.

"Alhamdulillah, KM Bukit Raya sudah tiba dan segera kita operasikan sebagai tempat isoter terapung," kata Bobby.

Sebelumnya, pas di momen hari kemerdekaan, Bobby meluncurkan dua unit mobil vaksinasi keliling yang akan melayani warga yang ingin vaksin.

Dia mengucapkan terima kasih kepada pihak penyumbang. Katanya, sumbangan ini untuk masyarakat, tapi Pemerintah Kota Medan yang mengelola. 

https://regional.kompas.com/read/2021/08/19/080623278/tracing-dan-testing-ke-warga-medan-digiatkan-walkot-bobby-banyak-petugas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke