Salin Artikel

Cerita Bupati Muda Dico Ganinduto Perangi Covid-19 di Kendal, Ingatkan Warga Tak Taat hingga Manfaatkan Medsos

Sembari mengenakan pengeras suara, Dico menyusuri pasar tradisional Kaliwungi Kendal untuk mengingatkan warga soal pentingnya mengenakan masker.

Bupati berusia 31 tahun tersebut mengaku, kekuatan fisik para pemimpin muda menunjang mereka mengambil peran lebih dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Oleh karena itu, Dico gencar terjun ke lapangan untuk menyuarakan langkah memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Saya masih muda, tentu Insya Allah mempunyai kekuatan fisik yang baik. Kelebihan ini saya sadari dan saya manfaatkan untuk turun ke masyarakat, memberi motivasi supaya tetap semangat menghadapi masa pandemi," tutur dia.

Sebagai salah seorang kepala daerah muda, Dico tertantang melakukan berbagai inovasi dan terobosan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kendal.

Dico mengungkapkan, di tengah pandemi, dirinya harus berusaha ekstra keras memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sebab, banyak masyarakat Kendal yang belum menaati protokol kesehatan.

Masih ada sekitar 70 persen warga Kendal yang belum sepenuhnya mematuhi aturan protokol kesehatan.

"Saya harus berani dan terus mengampanyekan pentingnya menaati protokol kesehatan. Sebab dengan menaati protokol kesehatan, kita bisa memutus rantai penyebaran Covid-19," ujar Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat ditemui di ruangannya.

Membuat masyarakat paham akan bahaya virus corona, tak semudah membalikkan telapak tangan.

Tak jarang, pria kelahiran 19 Februari 1990 itu bertemu dengan orang yang tak mau mendengarkan nasihat.

"Hanya saja, masih ada masyarakat yang 'ndablek'. Pernah saya datang ke beberapa tempat untuk sosialisasi prokes. Saya menemui beberapa masyarakat yang tidak memakai masker," kata dia.

"Mereka kemudian saya suruh memakai masker dan mau. Tapi ketika saya pergi, mereka kembali melepas maskernya," lanjut suami dari artis Chacha Frederica itu.

Meski banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya protokol kesehatan, Dico berupaya sabar dan melakukan pendekatan persuasif pada mereka.

Sempat peringkat 4 kini turun jadi 11

Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Kendal, menyusul ledakan kasus di Kudus dan daerah di sekitarnya.

Pada 19 Juni, melansir data Pemkab Kendal, ada 8.469 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Saat itu 9 kecamatan berada di zona merah.

Kendal pun menduduki peringkat 7 kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah.

Bahkan per 21 Juni 2021, kasus Covid-19 di Kendal menduduki rangking keempat di Jawa Tengah.

Namun berdasarkan data terbaru per 1 Juli 2021, peringkat kasus Covid-19 di Kendal turun menjadi rangking 11.

"Kita dari (rangking) 4 ke-11, kita minggu lalu 4. Karena Kendal memang salah satu kota satelit yang berbatasan dengan Semarang," kata Dico.

Menurutnya, pengendalian dan tren yang menurun itu tak lepas dari maksimalnya testing serta tracing.

"Insya Allah juga karena Forkopimda-nya solid dalam menangani Covid-19," tutur dia.

Melansir data corona.kendalkab.go.id, hingga 3 Juli terdapat 10.433 kasus konfirmasi positif di Kendal.

Meski tren menurun, Dico mengaku tetap ketat menjaga protokol kesehatan warganya dengan mengeluarkan instruksi bupati mengenai PPKM darurat.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kendal juga memberlakukan PPKM Mikro dan pengoptimalan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa serta kelurahan.

Di dalamnya, termaktub beberapa aturan seperti diberlakukannya work from home (WFH) bagi pekerja kantoran dan PNS hingga pembatasan jam operasional pasar tradisional.

Bupati Kendal Dico Ganinduto menduga, lonjakan kasus Covid-19 di Kendal salah satunya dipengaruhi oleh masuknya varian Delta.

"Perkiraan saya, varian baru itu sudah masuk ke Kendal. Sebab, tiba-tiba banyak masyarakat Kendal yang terpapar Covid-19. Tidak sedikit yang jiwanya tidak tertolong," ungkap dia.

Berkejaran dengan jumlah pasien yang terus bertambah setiap hari, Dico melakukan penambahan kamar lima rumah sakit di Kendal.

Lima RS tersebut adalah RSUD Soewondo Kendal, RSI Weleri, RS Darul Istiqomah, RS Baitul Hikmah, dan RS Charly.

Pemkab juga menyiapkan 200 kamar di Wisma Atlet dan MAN untuk pasien yang dalam taraf pemulihan kesehatan.

“Untuk pasien yang sudah mulai membaik, perawatannya dipindah ke rumah sakit darurat Covid 19, dan yang tinggal pemulihan kesehatan dipindah di Wisma Atlet dan MAN. Sehingga kamar di rumah sakit tersebut bisa ditempati pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit,” katanya.

Sediakan bus untuk angkut masyarakat yang akan divaksin

Bupati Dico menuturkan, vaksinasi menjadi salah satu cara memerangi Covid-19.

Dia pun menargetkan tiap hari minimal ada 6.000 warga Kendal yang mendapatkan vaksin.

Adapun hingga bulan Juni 2021, menurut data Pemkab Kendal, sudah ada 80.000 warga Kabupaten Kendal yang telah disuntik vaksin.

Rinciannya 50.000 warga usia produktif dan sisanya adalah lansia.

Dico mengatakan, antusias warga Kendal mengikuti vaksinasi sangat tinggi.

"Kemarin kami membuka pendaftaran vaksin lewat online untuk 500 orang. Dalam waktu dua jam, yang mendaftar mencapai 1.000 orang," tuturnya.

Sejumlah langkah dilakukannya untuk memperluas jangkauan vaksin.

Yakni dengan menyediakan bus untuk mengangkut masyarakat di wilayah kurang terjangkau untuk menuju ke lokasi vaksinasi.

"Kami juga menyediakan 4 tempat vaksin yaitu di stadion utama Kendal, terminal Bahurekso Waleri, Boja, dan Sukorejo," katanya.

Dico menilai, teknologi saat ini mampu menunjang kinerjanya untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat.

Sebagai contoh, dia memanfaatkan akun media sosial pribadinya dan radio pemerintah daerah untuk menyampaikan programnya.

Terlihat dalam akun Instagram @dicoganinduto, sang bupati setiap hari mengunggah kegiatan penanganan Covid-19 serta percepatan pemulihan ekonomi.

Tak sekadar mengunggah foto dan video kegiatan, Instagram Dico tampak berisi infografik mengenai Covid-19 yang menarik untuk diakses.

Dico juga membuka kanal "Dico mendengar" untuk melaporkan para pelanggar protokol kesehatan.

Dico menyebut penormalan perekonomian salah satunya dilakukan dengan menggerakan sektor UMKM.

Sebab, selain pariwisata, UMKM juga menjadi sektor unggulan di Kabupaten Kendal.

Dico mendorong UMKM memaksimalkan penggunaan tekonolgi sehingga kegiatan jual beli tetap berjalan secara daring.

Dico menjelaskan, ada 31.000 UMKM berskala mikro dengan 9.446 UMKM telah terdaftar dalam sistem ODS (Online Data Sistem).

Sebanyak 3.029 UMKM telah diberikan pendampingan kelembagaan dan usaha, serta 2.561 UMKM telah diberikan dukungan fasilitasi pelatihan.

“Langkah konkret yang telah dilakukan oleh Pemkab Kendal, diantaranya membentuk satgas digitalisasi UMKM, forum UMKM Kecamatan, pembimbingan transformasi UMKM digital, MoU dengan digital platform dan LPEI,” jelasnya.

Selain itu, tambah Dico, Pemkab juga melakukan uji kompetensi kewirausahaan, pelatihan dan digitalisasi produk UMKM, membuat buku panduan UMKM Kendal, pendampingan 50 UMKM siap ekspor, bantuan permodalan, dan expo UMKM Kendal.

“Harapan saya, perekonomian di Kabupaten Kendal bisa cepat normal,” lanjut Dico.

Menurut Dico, tantangan terbesar yang ia hadapi di masa pandemi Covid 19 ini, adalah refocusing anggaran.

Sebab anggaran pemerintah yang sedianya digunakan untuk sektor infrastruktur, dialihkan untuk penganggaran Covid 19.

Sementara di satu sisi, ia harus bergerak cepat untuk membangun wilayah Kabupaten Kendal.

“Kami harus bisa secepatnya beradaptasi, dengan situasi seperti ini,” kata Dico.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/05/140315878/cerita-bupati-muda-dico-ganinduto-perangi-covid-19-di-kendal-ingatkan-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke