Salin Artikel

Penyekatan Suramadu Dinilai Mendiskriminasi Warga Madura, GAS Jatim Akan Demo Pemkot Surabaya

Hal itu dilakukan merespons kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkait kegiatan screening dan tes antigen di pos penyekatan Jembatan Suramadu.

Bob Hasan selaku korlap aksi mengatakan, kebijakan Pemkot Surabaya melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu diskriminatif.

"Jadi, penyekatan di Jembatan Suramadu kami nilai sebagai bentuk diskriminasi terhadap warga Madura. Kalau ada penyekatan untuk kebaikan Kota Surabaya, harusnya daerah lain yang berbatasan dengan Surabaya, seperti Sidoarjo dan Gresik, harus dilakukan penyekatan juga," kata Bob Hasan dikonfirmasi, Rabu (16/6/2021).

Ia mendesak Pemerintah Kota Surabaya dan Polda Jatim untuk meninjau dan mengevaluasi ulang kebijakan screening dan tes antigen di pos penyekatan Suramadu.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar diizinkan membawa massa sebanyak 50 orang untuk menggelar aksi di Surabaya.

"Mudah-mudahan aksi kita bisa didengar. Kalau tidak didengarkan, kita akan bawa massa besar-besaran pada hari Senin. Jika perlu kita bawa ke ranah hukum," ujar dia.

Ia mengaku menyayangkan adanya aksi tersebut.

Apalagi, narasi yang diembuskan adalah masyarakat Madura terdiskriminasi dengan adanya kegiatan screening dan tes antigen di Jembatan Suramadu.

Padahal, kata dia, kebijakan yang dilakukan Pemkot Surabaya merupakan sebuah bentuk perhatian terhadap warga Madura, agar lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan bisa ditekan dan tidak menyebar luas ke daerah-daerah lainnya di Jawa Timur.

"Kalau menurut saya dan teman-teman di sini bukan diskriminasi, tapi justru ini (penyekatan) membantu masyarakat Madura," ujar Sulaiman.

Hal itu dibuktikan karena pihaknya turun langsung membantu petugas gabungan untuk memantau dan memberikan pengertian kepada masyarakat yang melintas di pos penyekatan Suramadu. 

"Kami ormas Madas berani bilang seperti itu, karena (penyekatan) memang membantu. Makanya kami hadir di sini," kata dia.

"Teman-teman tiap hari piket di sini (pos penyekatan Suramadu) bukan apa, kami takutnya warga yang agak emosi. Kalau kita dengan persuasif dengan persaudaraan dengan bahasa Madura kita. Jadi justru kita hadir di sini membantu mencegah penyebaran virus corona baru dari Bangkalan," tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/16/213442278/penyekatan-suramadu-dinilai-mendiskriminasi-warga-madura-gas-jatim-akan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke