Salin Artikel

Sambil Membetulkan Kancing Baju Seorang ASN, Edy Rahmayadi: Jangan Bikin Jelek Instansi

Bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Faisal Arif Nasution, sidak dimulai dari kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan kantor Inspektorat Sumut di Jalan Wahid Hasyim.

Sidak dilanjutkan ke Unit Pelayanan Teknis (UPT) Samsat Medan Utara di Jalan Putri Hijau, kemudian kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan berakhir di Dinas Perkebunan di Jalan AH Nasution.

Tegur hingga betulkan kancing baju ASN

Di kantor Dinas PKP, Edy menegur seorang ASN yang tidak mengetahui tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) ketika ditanyai.

Menurutnya, seorang ASN harus mengetahui tupoksi-nya sebagai aparatur negara. Edy memintanya agar mengantongi daftar tugas setiap hari agar bisa memahami dan menjalankannya dengan baik.

"Pekerjaan kalian ini untuk rakyat, jangan main-main, saya sering katakan kantongi tupoksi kalian setiap hari," kata Edy, Senin (17/5/2021).

Dia  meminta para pegawai negeri bekerja lebih baik lagi, loyal kepada pimpinan dan memiliki jiwa korsa.

"Jangan bikin jelek instansi, kalau jelek satu orang, Pemprov Sumut juga jelek," katanya.

Edy menyoroti soal kerapian dan kesidiplinan pegawai. Menurutnya, seragam seorang ASN harus rapi, begitu pula dengan tempat kerjanya.

"Jika pakaian saja tak rapi, bagaimana menjalankan tugas, bagaimana menyejahterakan rakyat," ucapnya sambil membetulkan kancing baju salah seorang ASN yang berbaris di bagian depan.

Ia meminta masyarakat tidak berlama-lama mengantre. Kepala UPT diingatkannya supaya ke depan tidak lagi terjadi antre-an dan pelayanan seluruhnya dilakukan secara daring.

Jam pelayanan harus dipercepat lagi karena masyarakat sudah banyak yang menunggu bahkan saat pelayanan belum dibuka.

"Kasihan masyarakat seperti itu, ke depan jangan seperti ini lagi, coba buat perubahan," ucapnya.

Dalam sidaknya, Edy juga menemukan gedung kantor yang tidak rapi, tanaman yang tidak terawat, cat gedung yang tidak bagus dan lain sebagainya.

Dia mengatakan, akan ada beberapa pembinaan yang harus dilakukan kepala OPD untuk instansinya, mulai dari pembinaan fasilitas kerja, sumber daya manusia sampai administrasi. Tanpa itu, instansi tidak akan maju. 

"Bagaimana rumah masyarakat bisa bagus kalau kantor dinas saja tidak rapi. Itu baru pembinaan, tanpa ini, OPD tidak akan berkualitas," ujarnya.

Terkait kehadiran, Edy menyebut masih ada beberapa ASN yang tidak hadir lantaran izin sakit dan masih Work From Home (WFH). Ada juga yang hadir, namun belum bekerja secara maksimal. 

“ASN ini harus kita evaluasi, banyak yang hadir tapi main-main,” tegas Edy.

Kepala Dinas PKP Sumut Supryanto menyampaikan, ada lima pegawai yang tidak masuk kerja dengan alasan sakit.

Hari pertama kerja, semua pegawai diwajibkan masuk. Kemudian, setelahnya berlaku sistem kerja sebagian pegawai akan kembali bekerja dari rumah.

Kepala UPT Samsat Medan Utara Indra Utama menambahkan, ada pelayanan yang sudah dilakukan secara daring. Namun ada pula beberapa pelayanan yang dilakukan secara langsung karena membutuhkan pengesahan manual.

“Kami menerima masukan dari Pak Gubernur, ke depan akan ditindaklanjuti untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/05/17/202111978/sambil-membetulkan-kancing-baju-seorang-asn-edy-rahmayadi-jangan-bikin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke