Kwarda Pramuka Jatim Gelar Kemah di Jember, Bupati: Harus Memenuhi Standar Protokol Kesehatan

Bupati Jember Hendy Siswanto meminta perkemahan itu dilaksanakan sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Sebab, dirinya tak ingin kegiatan itu menjadi klaster baru virus corona.

“Bisa dilaksanakan dengan catatan harus memenuhi standar protokol kesehatan,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Rabu (24/3/2021).

Protokol kesehatan itu, kata Hendy, seperti pembatasan jumlah peserta, pengaturan jarak, dan lainnya.

Jika kegiatan tersebut melibatkan banyak peserta dan telah mendapat izin dari pemerintah pusat, Hendy akan mengizinkan kegiatan itu.

“Kami ikut aturan yang ada di pemerintah pusat,” ujar dia.

Ia khawatir kegiatan itu diikuti banyak orang. Apalagi, Kabupaten Jember sudah berada di zona kuning dan bergerak ke zona hijau Covid-19.

“Semoga bulan ramadan ini sudah bisa menjadi zona hijau,” terang dia.

Namun, Hendy belum mendapat pemberitahuan perihal rencana kegiatan tersebut.

“Sampai sekarang belum ada komunikasi, kami belum tau,” tambah dia.

Sementara itu, Ketua Kwarda Jatim Arum Sabil menambahkan rencana kemah itu akan digelar di lahan miliknya, di city forest and farm Arum Sabil.

Di sana terdapat tempat untuk berkemah, lapangan utama, ruang pertemuan, lahan pembibitan, peternakan, outbond dan lainnya.

Tujuannya untuk membuat model perkemahan sehat era pandemi yang dapat menjadi percontohan oleh Kwarcab dan gugus depan di Jawa Timur.

“Ini adalah semangat berbakti tanpa henti dalam membina karakter kaum muda,” kata Arum Sabil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Pelaksanaan kemah itu akan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti mencuci tangan pakai sabun, masker, dan menjaga jarak.

“Jika sebelumnya tenda regu untuk delapan orang, kali ini kita coba satu tenda untuk satu orang dengan jarak dua meter,” jelas dia.