Salin Artikel

Duduk Perkara 4 Keluarga Terisolasi karena Akses Jalan Dibangun Tembok, Pemilik Sebut Sudah Dibagi Sesuai Warisan

Akibatnya, empat keluarga kini terisolasi. Warga kesulitan keluar masuk karena jalan tertutup bangunan.

Satu-satunya jalan yang harus dilewati warga adalah melalui saluran air atau got.

Pihak pemilik tanah menegaskan, lokasi itu menjadi hak mereka dan telah dibagi sesuai hak waris.

Pada 18 Februari 2021, seorang warga bernama Tri Budi sempat membeli tanah tersebut.

Saat itu, lokasi masih berupa tanah dan belum ada bangunan.

Tri membayarkan uang muka Rp 50 juta dari harga total Rp 100 juta.

Kemudian pada 27 Februari 2021, secara mengejutkan, keluarga Sukendro membangun bangunan permanen di tanah itu, sekaligus menembok akses jalan.

"Setelah kalah pilkades dibangun tembok sampai sekarang," kata Tri Budi.

Akibatnya, beberapa keluarga menjadi terisolasi.

"(Rumah) milik ayah saya Suharto, terus ada Pak Kismanto, Agus, dan Amsori tertutup akses jalannya," tuturnya.

Imbas penutupan itu, warga kesulitan keluar masuk. Mereka harus memutar dan melewati saluran air atau got.

Ia pun tidak mengetahui mengapa akses jalan ditutup tiba-tiba.

"Awalnya memang kami jual, tetapi setelah beberapa hari ada rumor yang tidak enak. Akhirnya uang DP saya kembalikan baik-baik," kata Andri.

Ia membantah pembangunan tembok itu berkaitan dengan ajang pilkades pada Desember lalu.

"Bukan karena pilkades kalah ya, memang tanah itu buat adik bontot (bungsu) saya," kata dia.

Mereka mempertemukan dua belah pihak, yakni keluarga Sukendro selaku pemilik tanah dan Tri Budi selaku warga yang rumahnya terisolasi.

Kapolsek Petarukan AKP Heru Irawan mengemukakan, masing-masing pihak kukuh dengan pendapatnya.

Keluarga Sukendro ngotot mendirikan bangunan tembok karena merupakan hak mereka, sedangkan Tri Budi meminta supaya tanah bisa dijual demi keadilan.

"Kita sudah mengumpulkan dua keluarga di balai desa kemarin Rabu (10/3/2021), namun masih nihil. Kami kira semua masih panas sehingga apa yang dilakukan petugas menunggu suasana cooling down," kata Heru.

Polisi pun akhirnya mencoba mencari upaya lain, yakni dengan memetakan jalan lain sebagai alternatif yang bisa dilewati warga.

"Kita masih cek lapangan apakah masih ada jalan lagi selain melewati saluran air. Yang jelas, dalam beberapa hari ini akan kami pertemukan kembali agar masalah ini cepat selesai," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/130049178/duduk-perkara-4-keluarga-terisolasi-karena-akses-jalan-dibangun-tembok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke