Dukung Risma Jadi Mensos, Wali Kota Solo: Beliau Pintar, Birokrat, Mumpuni Jadi Menteri

Risma ditunjuk menggantikan Juliari P Batubara yang tersangkut kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.

"Kita dukunglah. Dan itu pilihan beliau," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020).

Rudy mengatakan, Risma merupakan sosok pemimpin yang pintar. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu dinilai memiliki kemampuan mengemban tugas sebagai menteri sosial.

"Beliau orang pintar, birokrat. Jadi mumpuni kalau dijadikan menteri. Kalau saya menteri sekak (catur) saja," kata Rudy.

Sebelum diumumkan Presiden Jokowi, Rudy sempat digadang-gadangkan bakal menduduki posisi menteri sosial tersebut.

Namun, Rudy menampik pernah mendapat tawaran atau dihubungi Presiden Jokowi.

Jika mendapat tawaran, ia mengaku akan menolaknya.

"Saya tidak mau. Sudah cukup lama saya mengabdi melayani masyarakat," ungkap dia.

Ia lebih memilih fokus menjalankan tugas sebagai pengurus partai. Saat ini, Rudy merupakan Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Solo yang bertugas hingga 2024.

"Yang jelas saya akan melaksanakan tugas jadi diri saya sebagai pelayan masyarakat tidak di instansi pemerintahan. Saya mengabiskan sebagai Ketua DPC sampai 2024," ungkap dia.

Rudy pun berpesan kepada enam menteri yang akan dilantik Presiden Jokowi tersebut. Menteri, kata dia, harus memiliki keberanian dan mental seperti pion.

"Jalannya lurus terus," kata dia.

Sebagaimana diberitakan, Presiden Joko Widodo menunjuk Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Indonesia Maju.

Kepastian ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2020).

"Saya kira kita tahu semuanya beliau adalah wali kota Surabaya ya. Dan saat ini Bu Tri Rismaharini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial," ujar Jokowi.

Masa jabatan Risma di Surabaya seharusnya berakhir pada Februari 2021. Ia pun akan dilantik Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pada Rabu (23/12/2020).

Risma yang juga Ketua DPP PDI-Perjuangan itu menggantikan posisi Juliari P Batubara yang merupakan politikus dari partai berlambang banteng tersebut.