Salin Artikel

Polisi: Ada Pelajar SD yang Diamankan Saat Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Bandung

"Mahasiswa ada, pelajar ada, SD ada dan pengangguran juga ada maksudnya tidak punya pekerjaan," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, di Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/10/2020).

429 orang ini, kata Ulung, merupakan total selama tiga hari kericuhan pada demo UU cipta Kerja.  Di hari pertama, polisi mengamankan 9 orang, hari kedua sebanyak 213 orang dan ketiga 207 orang.

Polisi telah melakukan pemeriksaan dan rapid test kepada para pendemo ini, 13 diantaranya reaktif dan akan dilakukan tes swab oleh pihak pemprov Jabar.

Setelah memilah berdasarkan hasil pemeriksaan, nantinya polisi akan mengembalikan sebagian dari mereka yang non reaktif dan tidak melakukan pelanggaran hukum berat.

"Nanti orang tuanya bisa mengambil anak-anak tersebut kemudian juga dari pihak sekolah baik itu dari kampus, SMA atau SMP bisa menjemput juga. Bahkan, ada salah satu SD jadi bisa menjemput anak-anak tersebut untuk kita lakukan pembinaan kepada mereka," ucap Ulung.

Ikut dari medsos

Ketika ditanya terkait anak SD yang terlibat dalam kericuhan itu, Ulung menyebut anak tersebut hanya ikut-ikutan saja.

"Ya, itu mengikuti dari medsos, jadi dia melihat dari medsos kemudian mereka ikut-ikutan," tuturnya.

Seperti diketahui, selama tiga hari pelaksanaan demo tolak UU Omnibuslaw Cipta Kerja di Depan Gedung DPRD Jabar kerap ricuh dan mengakibatkan korban luka baik dari aparat kepolisian mau aksi massa.

Polisi menyebut, kelompok yang terlibat anarkis ini bukanlah bagian dari kelompok mahasiswa-buruh melainkan kelompok lain yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/09/17040681/polisi-ada-pelajar-sd-yang-diamankan-saat-ricuh-demo-tolak-uu-cipta-kerja-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke