Salin Artikel

Terus Menangis Saat Diperiksa, Psikolog Nyatakan Pelaku Vandalisme Mushala Alami Depresi, Ini Penjelasannya

Hal tersebut dijelaskan Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indardi. Walaupun dinyatakan depresi, Ade mengatakan polisi akan tetap melanjutkan penyelidikan.

"Pemeriksaan psikologi pelaku dinyatakan depresi, tapi proses penyidikan akan kita lakukan," kata Ade kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (2/10/2020).

Sementara itu, saat dihadirkan di Mapolresta Tangerang pada Rabu (30/9/2020), Satria tampak menangis sesenggukan. Bahkan ia sempat ditenangkan oleh Wakapolresta Tangerang AKBP Dedy Tabrani.

Sulit tidur sejak masih SMP

Ade mengatakan sudah meminta penjelasan dari orangtua Satria. Dari penjelasan orangtuanya, sejak kelas III SMP Satria sering mengeluh sulit tidur.

Hal tersebut memicu dorongan untuk melakukan kekerasan dan perkelahian.

Untuk mengobati kejiwaan anaknya, orangtua Satria sudah melakukan usaha mulai dari hipnoterapi, rukiyah, hingga pendekatan denga ibadah.

Selain itu Satrio juga dilarang keluar jika tidak didampingi orangtuanya.

"Apa yang dilakukan (vandalisme mushala) merupakan pelampiasan kekesalan terhadap orang-orang di sekitar yang mengucilkan, menghindarinya," kata Ade.

Satria yang berstatus sebagai mahasiswa semester I di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia dijerat dengan Pasal 156 KUHP dan atau 156 (a) KUHP.

Pasal tersebut disangkakan karena pelaku dianggap melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan ataupun penodaan terhadap agama sehingga dapat menimbulkan perasaan permusuhan kebencian atau penghinaan terhadap suatu golongan ataupun beberapa golongan.

Polisi mengamankan sejumlah alat bukti antara lain piloks warna hitam, lakban, sarung gunting, korek, dan Al Quran yang dicoret-coret piloks dan disobek oleh pelaku.

Aksi vandalisme tersebut dilakukan seorang diri oleh Satria di Mushala Darussalam pada Selasa (29/9/2020).

Video penampakan kondisi Mushala Darussalam yang dicoret-coret tersebar luas dan viral di media sosial.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor: Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/02/16070061/terus-menangis-saat-diperiksa-psikolog-nyatakan-pelaku-vandalisme-mushala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke