Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Vandalisme Mushala di Tangerang | Cerita Tepu yang Tubuhnya Kaku Seperti Kayu

S mencoret-coret dinding dan lantai mushala dengan cat semprot. Ia juga merobek Al Quran yang ada di mushala tersebut.

Sementara itu di Bulukumba, Tepu (40) tubuhnya kaku seperti kayu dan hanya bisa berbaring di kasurnya selama 25 tahun.

Tepu terakhir kali bergerak leluasa saat ia masih berusia 15 tahun. Karena tak memiliki biaya, Tepu pun tak memeriksakan dirinya ke dokter.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

Tak hanya mencoret-coret dinding dan lantai mushala. S diduga kuat melakukan perobekan Al Quran yang ada di mushala.

Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ari Syam Indardi mengatakan S ditangkap Selasa (29/9/2020) malam di rumahnya di Perumahan Villa Tangerang Elok yang berjarak 50 meter dari mushala.

"Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang ada. Alhamdulillah sekitar jam 19.30 WIB, polisi berhasil amankan satu orang berinisial S (18) di rumahnya," kata Ade.

Selama hampir 25 tahun tubuhnya kaku seperti kayu. Ia pun tak bisa beraktivitas.

Tepu bercerita terakhir kali bergerak leluasa saat ia masih berusia 15 tahun.

"Waktu itu saya pergi kencing di bawa pohon kayu. Dan beberapa hari kemudian tubuh saya kaku tidak bisa digerakkan sampai sekarang," kata Tepu, saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Tepu merasakan kaku mulai dari bagian perut hingga ke ujung kakinya. Ia juga kesulitan saat membalikkan badan.

Belum lagi kalau ingin buang air besar dan mandi, Tepu harus berguling sampai ke lubang di dalam kamarnya.

Tiga orang tewas. Korban adalah seorang pria dan dua bayi kembarnya Yohanes Dava Herianto dan Yohanes Davi Herianto

Maria yang berhasil menyelamatkan diri terus beteriak histeris dan meminta warga menyelamatkan bayi kembar dan suaminya.

Matius pun akhirnya berhasil mengeluarkan salah satu bayi kembar Maria dari timbunan bangunan.

Saya berdiri untuk menggali, puji Tuhan saya bisa mengeluarkan jasad bayi pertama dengan mengeluarkan kepalanya lebih dulu, sayang sudah tidak ada napasnya," tutur Matius.

Melihat anaknya lemas tak bernyawa, Maria menangis sambil menggendong sang bayi dan berusaha membangunkan buah hatinya.

Tak lama kemudian, Matius mengeluarkan jasad bayi kedua. Disusul kemudian, warga mengevakuasi jasad suami Maria dari tumpukan tanah.

Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung pada 26 September 2020 lalu.

Korban yang mengendari mobil menabrak pembatas jalan. Saat korban kesakitan karena tanganya terluka, datang seorang pengemui ojek yang bepura-pura menolong.

"Bukannya mau nolong, tapi justru dia ambil tasnya anggota yang kecelakaan itu. Ini anggota kesakitan dan enggak bisa ngapa-ngapain," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi saat dihubungi, Rabu (30/9/2020).

Anggota polisi tersebut sempat melarang dan mengatakan bahwa dirinya polisi. Namun, pelaku tetap mengambilnya dan melarikan diri.

Belakang dketahui jika celana dalam yang hilang itu ditemukan dibuang oleh pelaku di jamban umum, teras rumah, hingga atap genting.

Warga pun semakin dibuat kaget karena kondisi pakaian untuk menutup area intim itu kotor dan terdapat bekas cairan diduga sperma yang sudah mengering.

"Jijik melihatnya. Sama warga langsung dibakar celana dalamnya takut mengundang penyakit," kata seorang warga yang menjadi korban pencurian celana dalam yang tak mau namanya disebut kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (28/9/2020).

Sementara itu, Ketua RT setempat Agus Kurnia menyebutkan, kasus tersebut bukan yang pertama kali. Kasus yang sama pernah terjadi sekira empat tahun lalu.

"Tidak hanya di sini, tapi di kampung sebelah juga dulu pernah. Lama tak ada lagi, eh sekarang kejadian lagi. Seminggu yang lalu ada lima (celana dalam) yang hilang," kata Agus.

Menurut Agus, pelaku sengaja mencuri celana dalam untuk maksud tertentu.

"Diduga pelakunya laki-laki. Tapi belumtahu siapa, kita intai belum juga dapat. Dia seperti tahu situasi lingkungan sekitar," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin, Imam Rosidin, Firman Taufiqurrahman | Editor: Aprillia Ika, Pythag Kurniati, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/01/05550041/populer-nusantara-vandalisme-mushala-di-tangerang-cerita-tepu-yang-tubuhnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke