Salin Artikel

Bangkit Setelah Bangkrut dan Rugi Rp 1 Miliar, Pria Ini Sukses Jualan Ramen Instan

Pria yang akrab disapa Yogo ini terbilang cukup berani melawan arus konvensional dan telah membuktikannya melalui kesuksesan brand Gorilla Food yang diinisasinya.

Sukses di awal usaha permah dirasakan Yogo. Kala itu, sekitar tahun 2012, dia memulai bisnis kulinernya dengan mendirikan restoran Gorilla Ramen di Garut, Jawa Barat.

Dari resto yang menyajikan makanan khas Jepang ini, Yogo meraup banyak keuntungan finansial. Hal tersebut wajar lantaran pada saat itu, tidak banyak tempat makan representatif di wilayah Garut.

"Semangat awal membangun resto Gorilla Ramen itu karena saya terinspirasi Bob Sadino yang berhasil menjadi pengusaha muda sukses meski enggak pernah mengenyam bangku perkuliahan," ujar Yogo saat ditemui di Bandung, Rabu (16/9/2020).

Keberhasilan resto miliknya menguatkan Yogo untuk mengembangkan lini bisnisnya ke makanan ringan kemasan melalui brand lain, Mini Gori.

Tidak tanggung-tanggung, dia nekat menggelontorkan modal usaha sebesar Rp 1 miliar untuk membesarkan nama brand tersebut. Namun kenyataan tidak selalu semanis harapan.

"Mini Gori dibangun tahun 2017, di awal saya menikah. Sayang, saya bangkrut dan rugi Rp 1 miliar," kata Yogo.

Yogo mengatakan, kerugian besar tersebut memang cukup perih dirasakannya. Namun, dia menganggap nominal tersebut adalah harga yang pantas untuk membeli pengalaman.

"Pengalaman ini buat saya belajar kalau setiap jenis usaha memiliki karakter dan tantangan yang berbeda. Kegagalan ini sangat berarti bagi saya, sampai saat ini," ungkapnya.

Yogo percaya istilah proses tidak akan mengkhianati hasil. Setelah mengalami kebangkrutan, dia memutuskan kembali bangkit berdiri.

Lagi-lagi, niat itu tidak selalu semanis harapan. Tidak sedikit lini usaha Yogo yang mati. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk terus belajar dan tidak berhenti untuk berusaha.

Di ujung usahanya, Yogo akhirnya memutuskan untuk membangun Ramen Gorilla Instan dalam bentuk kemasan pada tahun 2018.

Kali ini, Yogo berhasil membuktikan kerja kerasnya, Ramen Gorilla Instan sukses besar, baik dari segi omset maupun distribusi.

Kini, distribusi Ramen Gorilla Instan tersebar di seluruh nusantara melalui keberadaan agen atau reseller.

Meski tidak menyebut angka pasti, Yogo mengatakan omset per bulannya bisa menyentuh angka miliaran rupiah.

Jika dulu bisnis rumah makan ramennya menjadi primadona di Garut karena minim saingan, Ramen Gorilla Instan ini bisa unggul lantaran tidak banyak pemain bisnis makanan kemasan di Indonesia yang memilih ramen sebagai komoditi utama.

Namun Yogo memilih untuk tidak berpuas pada satu titik kesuksesan. Dia akhirnya melakukan pengembangan bisnis dengan membuat makanan kemasan lainnya yang diberi nama Gorilla Baso Aci pada tahun 2020.

"Alhamdulillah Ramen Gorilla Instan dan Gorilla Baso Aci sesuai ekspektasi. Pengalaman kegagalan Mini Gori yang membuat saya terus belajar di bisnis makanan kemasan," tuturnya.

Di awal pendiriannya, Gorilla Baso Aci langsung diterpa kendala, yakni pandemi covid-19. Namun, berkat jaringan agen yang mencapai ratusan di seluruh penujuru nusantara, Gorilla Baso akhirnya mampu bertahan dari badai pandemi Covid-19 dan mampu bersaing dengan para pengusaha baso aci yang lebih dulu bermain di segmen ini.

"Saya percaya, di belakang bisnis yang berhasil, ada doa yang ikhlas. Maka saya banyak memberdayakan tenaga kerja yang sebelumnya kurang beruntung. Semoga dengan ini Gorilla Food dapat terus eksis, berkembang, dan berkah," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/17/08103371/bangkit-setelah-bangkrut-dan-rugi-rp-1-miliar-pria-ini-sukses-jualan-ramen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke