Salin Artikel

Mengenal Tikus Pithi, Ormas Pendukung Paslon Penantang Gibran di Pilkada Solo: Kami Bukan Boneka

SOLO, KOMPAS.com - Tikus Pithi Hanata Baris adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengusung calon perseorangan atau independen pada penyelanggaraan emilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020.

Ormas ini didirikan pada tahun 2014 oleh Tuntas Subagyo (41).

Ormas ini bergerak di bidang sosial masyarakat dan telah memiliki banyak anggota yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Tuntas mengatakan, alasan Tikus Pithi terjun ke dunia politik adalah untuk memperbaiki citra demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik.

Dia menawarkan konsep demokrasi tanpa politik uang (money politic).

Tikus Pithi, jelas Tuntas, ingin memberikan satu warna dalam demkorasi di Indonesia.

Dalam perjalanan politiknya, Tikus Pithi murni independen dengan koalisi rakyat dan tidak ada kontrak atau perjanjian dengan parpol mana pun.

"Saya berprinsip demokrasi itu harus diubah. Tidak seperti kemarin-kemarin. Indonesia mau maju bagaimana kalau penciptaannya dengan money politic, intrik dan manipulasi," kata Tuntas ditemui di Solo, Jawa Tengah, Senin (7/9/2020).

Pada Pilkada Solo 2020, Tikus Pithi mengusung Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) sebagai penantang pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.

Tuntas mengungkapkan, alasan Tikus Pithi mengusung Bajo di Pilkada Solo 2020 karena sosoknya yang amanah, jujur, dan bertanggung jawab. Bahkan, Bajo dari awal ikut merintis berdirinya Tikus Pithi.

Menurut Tuntas, persiapan Tikus Pithi untuk mengusung calon sendiri dilakukan selama setahun, bahkan jauh sebelum putra sulung Presiden Jokowi menyatakan maju di Pilkada Solo 2020.

"Saya kenal Pak Bagyo. Mereka ikut merintis Tikus Pithi dari awal. Sehingga saya tahu betul karakter mereka. Bertahun-tahun saya kenal mereka dan Insya Allah mereka orang-orang yang amanah, jujur, bertanggung jawan dan tidak neko-neko," kata Tuntas.

"Itu prinsip untuk menjadi pemimpin. Bukan karena latar belakang, bukan karena keuangannya, bukan karena orang yang harus punya power. Karena saya selalu menekankan kalau menjadi pemimpin itu sebuah amanah, bukan kebahagian, bukan sebuah kebanggaan. Tapi setelah menjadi pemimpin bisa menciptakan sebuah sejarah. Maka itulah sebuah kebanggaan," sambung dia.

Selain di Solo, ujar Tuntas, Tikus Pithi mengusung pasangan calon pada Pilkada Serentak 2020 di 25 kabupaten/kota di Indonesia.

Namun, banyaknya persyaratan dan aturan yang dipersyaratkan KPU, hanya pasangan calon kepala daerah yang diusung di Solo yang dinyatakan lolos maju Pilkada Serentak 2020.

"Independen ini aturannya begitu banyak dan rumit. Di Blitar kemarin lolos sampai tahapan verifikasi administrasi. Tapi di verifikasi kedua gagal," kata pria kelahiran Sukoharjo.

"Sehingga saya mengambil kesimpulan kemarin (pasangan Bajo lolos) ada sebuah keajaiban. Kenapa kok saya bilang keajaiban, karena kita murni benar-benar pergerakan dan Alhamdulillah tahapan pertama ada 28.000 yang menyatakan mendukung. Kemudian bekerja keras tahapan kedua dan Alhamdulillah ada 10.000 pendukung," terangnya.

Tuntas mengaku sakit hati dengan banyaknya anggapan atau tudingan yang menyebut Bajo adalah pasangan boneka atau setingan dalam Pilkada Solo 2020. Sebab, tudingan itu telah merugikan timnya.

"Karena untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa kita bukan setingan, kita bukan boneka. Karena ini sangat merugikan kita. Ini mencederai perjuangan selama ini," tuturnya.

Tuntas opimistis Bajo akan dapat memenangi pesta demokrasi lima tahunan yang dihelat pada 9 Desember 2020 mendatang.

Pihaknya menargetkan Bajo dapat meraih 81 persen suara dalam Pilkada Solo 2020.

"Kalau target kita satu persen di atasnya Mas Gibran. Mas Gibran menargetkan 80 persen suara, kita 81 persen suara. Tidak udah muluk-muluk yang penting menang," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada Solo 2020.

Pasangan calon dari jalur independen yang diusung ormas Tikus Pithi Hanata Baris itu menaiki kuda dari posko pemengan di Kawasan Penumping menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (6/9/2020).

Mereka diantar ribuan pendukung. Kedatangan pasangan Bajo disambut Ketua KPU Solo Nurul Sutarti dan jajarannya.

Pelaksana Harian Tim Pemenangan Paslon Bajo, Robert Hananto mengatakan, telah membatasi peserta untuk mengantar pasangan Bajo ke KPU. Namun, mereka tetap ikut mengantar ke KPU.

"Kami sudah menginstruksikan ke teman-teman Tikus Pithi maupun dari Bajo untuk membatasi keikutsertaan mereka ke KPU. Tapi mereka merasa ini salah satu torehan sejarah dan mereka ingin ikut, dengan sangat terpaksa mereka ikut," kata Robert di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Menurut Robert, selama di perjalanan peserta yang ikut mengantar paslon Bajo tetap menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Robert mengatakan, terdapat 2.000 pendukung yang ikut mengantar paslon Bajo ke KPU. Mereka tak hanya berasal dari Solo, tapi sejumlah daerah di Jawa Tengah.

"Tadi di perjalanan kita sudah mengatur, tadi ada yang pakai masker, jalan juga jaga jarak dan dua-dua. Sekitar 2.000 pendukung yang ikut. Karena Tikus Pithi dari Jateng juga banyak, mereka ingin membantu saudaranya jadi mereka ikut di Solo," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/08/14233011/mengenal-tikus-pithi-ormas-pendukung-paslon-penantang-gibran-di-pilkada-solo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke