Salin Artikel

Kegetiran Siswa dan Guru Saat Belajar di Gubuk Reyot

Madrasah ini dibangun pada 2010 lalu, dengan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

Bangunan madrasah dibuat dengan tepas bambu.

Kursinya terbuat dari kayu seadanya.

Sekitar 20 meter sebelum sekolah, terdapat spanduk yang sudah robek bertulis “Master Plant Pembangunan Masjid Darul Taqwa Abeuk Reulieng".

Sekolah ini sebenarnya berada di pekarangan masjid.

Tersedia tiga bangunan dengan anyaman bambu yang sudah berlubang dan beratap daun rumbia.

Lantai tanah yang basah digunakan sebagai ruang kelas.



Hanya ada tiga gedung permanen di sana. Satu di antaranya digunakan untuk ruang guru dan perpustakaan. 

Sementara dua lainnya dijadikan ruang kelas.

Kepala MIS Darussalam Mansur mengatakan, gedung permanen itu dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Kementerian Agama RI.

Saat ini, tercatat sebanyak 80 murid yang menempuh pendidikan di sekolah itu.

Akibat ketersediaan ruangan yang terbatas, bangunan gubuk itu terpaksa digunakan untuk belajar.

“Gubuk ini swadaya masyarakat,” kata Mansur saat ditemui, Rabu (26/8/2020).

Saat hujan, gubuk itu tidak bisa digunakan untuk belajar. Atap rumbia sudah bocor. Ditambah tampias hujan dari dinding yang bolong.

Kondisi ini sangat tidak layak untuk digunakan sebagai sekolah. Belum lagi soal fasilitas toilet yang tidak tersedia.

“Kami berharap ini bisa dibantu negara,” sebut Mansur.

Tak cuma itu, jumlah guru juga tidak memadai. Dari 11 guru, hanya kepala sekolah yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Mereka semua mengajar dengan ikhlas tanpa gaji yang layak.

Jika kepala sekolah memiliki uang, maka para guru akan diberi seadanya.

Namun jika tidak, maka tidak ada uang untuk jasa mereka mengajar.

Mereka berharap agar satu hari para murid bisa sekolah dengan layak.

Bangunan sekolah diharapkan permanen yang terbuat dari beton, sehingga kuat menahan panas serta hujan.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/26/19130541/kegetiran-siswa-dan-guru-saat-belajar-di-gubuk-reyot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke