Salin Artikel

Kota Medan Penyumbang Terbesar Kasus Covid-19

Tertinggi adalah Kota Medan dengan 61 persen, Kabupaten Deliserdang sebanyak 13 persen dan Kota Binjai 2 persen. 

Sisanya sebesar 24 persen tersebar di 30 kabupaten dan kota yang lain.

Data terbaru per 3 Agustus 2020 menyebutkan Covid-19 di Sumatera Utara mencapai 4.193 kasus. Artinya sebanyak 76 persen kasus disumbang tiga daerah tersebut.

Mobilitas masyarakat antar-daerah yang wilayahnya bertetangga ini yang dinilai mempengaruhi peningkatan penularan Covid-19.

“Kita turun tangan karena lebih dari satu kabupaten dan kota. Langkahnya, memastikan upaya isolasi pasien ringan dan sedang ke tempat-tempat yang disiapkan, membentuk tim untuk pendisiplinan masyarakat agar patuh dengan protokol kesehatan,” kata Edy dalam keterangan resminya, Selasa (4/8/2020).

Eddy sebelumnya menggelar rapat evaluasi penerapan tatanan baru di Medan, Binjai dan Deliserdang (Mebidang), yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Sumut Salman Alfarisi, Wali Kota Binjai HM Idaham, Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf Siregar dan perwakilan Pemerintah Kota Medan. 

Gubernur, kata dia, sifatnya bukan pengambilalihan peran dan kewenangan daerah. Fokusnya lebih kepada proses penanganan Covid-19 di Mebidang agar lebih maksimal.

Tim GTPP Covid-19 Sumut ikut berperan aktif mengkoordinasi ketiga daerah supaya lebih terpadu.

Secara teknis, upayanya adalah menyiapkan fasilitas karantina kesehatan berikut tenaga kesehatan di tiga wilayah, termasuk menyiapkan petugas keamanan gabungan. 

"Di masing-masing titik perbatasan dibuatkan posko penanganan dengan gugus tugas provinsi sebagai komandan. Bukan berarti pemerintah daerah gagal, tetapi memang masyarakat masih belum disiplin menjalankan protokol kesehatan. Nanti kita siapkan bagaimana sanksinya,” sebut Edy.

Kesadaran masyarakat minim

Wali Kota Binjai HM Idaham mendukung langkah tersebut dan berharap upaya ini membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bisa lebih baik.

Pasalnya, sosialisasi, imbauan dan peringatan yang dilakukan pihaknya seakan tidak diindahkan warga, terutama soal penggunaan masker, menjaga jarak atau menghindari keramaian.

“Kami berharap kita bisa membangun kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk mereka,” kata Idaham.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring pun menambahkan, status tanggap darurat bencana Covid-19 di Provinsi Sumut berakhir pada 29 Mei lalu. Saat memasuki masa transisi new normal, masyarakat dapat menjalani kehidupan sesuai pedoman adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi.

"Kita harus mendisiplinkan masyarakat, bukan PSBB tetapi mendisiplinkan dan memfasilitasi masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan. Semua harus disiplin," kata Arjuna.

Ia menilai, kesadaran masyarakat Kota Medan akan pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan guna meminimalisasi penyebaran Covid-19 sangat minim.

Namun demikian, pihaknya siap untuk terus memperketat protokol kesehatan agar penyebaran wabah dapat diminimalisasi.

Terus naik

Update data Covid-19 Provinsi Sumut pada Selasa sore menyebut suspek bertambah 17 menjadi 515 orang, positif Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 4.261 orang setelah ditambah 68 orang.

Pasien meninggal dunia juga bertambah enam orang sehinnga berjumlah 210 orang.

Pasien sembuh juga bertambah 64 orang sehingga totalnya 1.716 orang. Saat ini di Sumut sudah dilakukan pemeriksaan PCR test sebanyak 23.589 spesimen, bertambah 231 dari hari sebelumnya. 

Sementara itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan menyatakan, kasus suspek bertambah 308 dan saat ini menjalani isolasi dan perawatan. Totalnya sebanyak 3.528 dengan rincian pulang 3.108, meninggal dunia 112 dan dirawat 308.

Pasien terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 2.582 dengan rincian sembuh 854 dan dirawat 1.594 pasien. Jumlah ini meningkat dari laporan pada Senin (3/8/2020). 

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, penanganan Covid-19 di Sumut fokus pada daerah yang banyak penyebarannya seperti Mebidang dan Siantar-Simalungun.

Di Mebidang penyebarannya hampir 80 persen dan di Siantar-Simalungun sekitar 10 persen dari total Sumut.

“Kalau kita konsentrasikan di daerah ini yang totalnya mencapai 90 persen, mungkin bisa kita turunkan,” kata Alwi. 

https://regional.kompas.com/read/2020/08/05/07562341/kota-medan-penyumbang-terbesar-kasus-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke