Salin Artikel

Nestapa Penyandang Disabilitas yang Tak Terima Bantuan Pemerintah, Hidup dari Belas Kasih Tetangga

Perempuan asal Sinjai itu sudah 15 tahun tinggal di rumah kayu sempit berukuran 3x4 meter, yang dibuatkan warga secara gotong-royong.

Kini, tangga untuk naik ke rumah itu sudah keropos.

Di ruang tamu tak ada kursi, hanya ada tumpukan piring, dan air yang berjejer di ember hitam.

Jika ingin mencuci pakaian dilakukan di dapur menggunakan air hujan. Jika kemarau dia harus jalan kaki ke mata air.

Nunang hidup berdua dengan sepupunya yang bernama Akbar (30). Kondisi Akbar sama dengan Nunang, keduanya lumpuh.

Nunang mengaku lahir secara normal.

"Saya lahir normal tapi pernah sakit parah, tiba-tiba kepala lembek. Akhirnya tangan dan kaki cacat, kejadian itu terjadi lima tahun lalu," kata Nunang, saat ditemui Kompas.com, baru-baru ini.

Nunang sangat beruntung memiliki tetangga yang baik hati. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, warga sekitar secara sukarela mengirimkan sembako.

"Yang sering memberikan bantuan sembako pak dusun karaeng Adang , tetangga Soda dan Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang atau KP2K. Syukur masih ada yang peduli," kata Nunang


Jika kehabisan lauk dan tidak ada uang, mereka terpaksa makan nasi dicampur garam.

Wakil Ketua Umum Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang (KP2K) Adhi sangat prihatin atas kondisi yang dialami Nunang.

"Akhirnya teman-teman KP2K berinisiatif membuka donasi. Hasil donasi itulah dibelikan sembako untuk beliau," tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Kaur Umum Desa Kindang Nur Beti (29) mengatakan Nunang memang hidup dari bantuan tetangga.

"Tidak pernah ada bantuan dari pemerintah setempat apalagi BLT-DD," kata Beti.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, Syarifuddin mengatakan, baru mengetahui informasinya kalau ada warga begitu.

"Baru saya tahu. Nanti saya tindaklanjuti," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/25/17484001/nestapa-penyandang-disabilitas-yang-tak-terima-bantuan-pemerintah-hidup-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke