Salin Artikel

Yuk, Gowes dan Berjemur di Danau Kaolin, Obyek Wisata di Era "New Normal"

Salah satunya yang bisa Anda kunjungi saat new normal pandemi ini adalah kolam biru bekas tambang atau Danau Kaolin di daerah Nibung, Bangka Tengah.

Bahkan jika Anda yang hobi bersepeda atau gowes, Danau Kaolin bisa menjadi pilihan yang tepat.

Danau Kaolin berjarak lebih kurang 40 kilometer dari pusat kota Pangkalpinang.

Sejak memasuki era new normal, Danau Kaolin menjadi salah satu rute menarik para pecinta gowes.

Lokasi ini diminati karena jarak tempuh yang cukup untuk menguras keringat. Serta pemandangan pantai di sepanjang perjalanan.

Arus lalu-lintas yang terbilang sepi membuat rute Danau Kaolin banyak diminati para bikers. Baik itu per orangan, komunitas lembaga pemerintah, BUMN maupun swasta rata-rata sudah mencoba jalur tersebut.

"Ini rute sedang ya, kalau untuk gowes. Bagi saya ini pas untuk cari keringat dan berjemur," kata Pandu, salah seorang peserta gowes BUMN di Danau Kaolin, Sabtu (18/7/2020).

Setibanya di Danau Kaolin, para pengunjung bisa menikmati berbagai jajanan khas seperti lempah kuning dan tekwan.

Selain itu, ada juga hidangan nasi goreng dan kelapa muda yang tidak terlalu menguras kantong Anda.

Spot berjemur

Nah, yang tak kalah menarik, spot ini bisa menjadi lokasi berjemur karena topografinya yang cukup terbuka.

Jika Anda bergerak dari Pangkalpinang pukul 06.00 WIB, maka setidaknya sudah tiba di Danau Kaolin sekitar pukul 08.00 WIB. Ini merupakan momen yang pas untuk berjemur atau menghangatkan badan.

Tentunya ini ditujukan untuk lebih meningkatkan imun tubuh sehingga lebih tahan dari serangan Covid-19.

Salah seorang pesepeda, Septian, mengaku sudah beberapa kali mengunjungi Danau Kaolin. Ia biasanya datang dalam rangka liburan keluarga, atau kegiatan kantor semisal gowes bersama.

"Dulunya ini masih terbuka. Sekarang sudah dipagar, jadi ada batas area aman bagi pengunjung," ujar Septian.

Danau Kaolin merupakan kawasan bekas tambang timah yang sekilas mirip gugusan bukit kapur. Air danau yang berwarna biru terlihat kontras dengan tebing-tebing di sekelilingnya yang berwarna putih.

Cahaya berkilau akan memantul dari permukaan danau saat matahari bersinar terik.

Suasana ini pulau yang membuat lokasi tersebut dinilai instagramable atau cocok untuk selfie meupun berswafoto.

Namun, di balik keindahan Danau Kaolin tersimpan kisah penambangan timah yang cukup panjang.

Bahkan hingga proses peralihan menjadi lokasi wisata masih dibayangi polemik soal protokol reklamasi yang mengharuskan kawasan dihutankan dulu seperti sebelum ditambang.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/19/13052501/yuk-gowes-dan-berjemur-di-danau-kaolin-obyek-wisata-di-era-new-normal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke