Salin Artikel

Cerita Bidan Ramlah di Selayar, Bertaruh Nyawa di Tengah Laut Bantu Ibu Melahirkan

SELAYAR, KOMPAS.com - Ramlah (34), seorang bidan di Puskesmas Benteng, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, harus berhadapan dengan medan yang menantang saat bertugas.

Setiap kali berangkat dinas, ia harus mengarungi gelombang air laut menggunakan perahu sampan yang disewa seharga Rp 200.000 per bulan.

"Saya setiap hari pulang pergi berangkat dinas menaiki perahu sampan menempuh perjalanan 30 menit baru sampai. Tapi kalau dihantam ombak dan angin kencang kadang satu jam perjalanan," kata Ramlah saat bercerita kepada Kompas.com, Kamis (16/7/2020).

Bahkan, perahu sampan yang ditumpanginya pernah dua kali mengalami mati mesin di tengah laut.

"Ketika perjalanan pernah mesin perahu sampan rusak dan berhenti di tengah laut. Terpaksa menunggu sampai baik. Selain itu pernah juga kehujanan di atas sampan," tuturnya.

Dengan perahu sampan tersebut, dirinya pernah membantu seorang ibu melahirkan di rumah.

Lantaran pasien mengalami pendarahan hebat terpaksa membawa pasien tersebut ke rumah sakit.

"Kalau pasien pendarahan langsung dirujuk ke RSUD Hayyung Selayar. Alhamdulillah ombak aman dan cuaca teduh," ujarnya.

Selama delapan tahun bertugas, ia terpaksa berpisah dengan orangtua demi memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kalau rumah orangtua di Pulau Rajuni Selayar, sementara saya harus numpang tinggal di rumah saudara," ujar Ramlah.

Di balik itu semua, dirinya mengaku ada kebahagiaan tersendiri dalam menjalani profesinya sebagai bidan.

"Saya sangat mencintai profesi ini. Ini adalah panggilan jiwa," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/16/11383791/cerita-bidan-ramlah-di-selayar-bertaruh-nyawa-di-tengah-laut-bantu-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke