Salin Artikel

Sungai Lamandau Kalteng Meluap, 400 KK Terpaksa Mengungsi

Camat Nanga Bulik Arbaen mengatakan, ketinggian Sungai Lamandau naik hingga 7,84 meter pada Selasa (14/7/2020) siang.

Padahal, untuk zona hijau atau zonba aman banjir, ketinggian air maksimal hanya 6,90 meter.

Di atas itu, ketinggian air masuk zona merah dan berpotensi menyebabkan permukiman di sepanjangan bantaran Sungai Lamandau terendam.

Tidak hanya permukiman, banjir juga merendam sejumlah fasilitas hingga komplek pemakaman umum di Nanga Bulik. 

"Sampai sore ini kami perkirakan 50 persen permukiman warga di wilayah perkotaan Nanga Bulik terendam. Sebagian sudah mengungsi di beberapa titik yang sudah disiapkan pemerintah daerah," ujar Arbaen.

Sedangkan ketinggian air yang menggenangi daerah permukiman warga rata-rata berkisar antara 50-120 sentimeter.

Posko Penanganan Banjir Kabupaten Lamandau mencatat sudah 127 warga yang ditampung di 5 posko.

Mereka terbagi di Posko Sembaga Mas 31 KK 98 jiwa, Rumah Singgah Dinsos 2 KK 6 jiwa, Tribun Kartawana sebanyak 2 KK dengan 13 jiwa, Tenda Samaliba 8 KK 24 jiwa, Tenda AMPS 3 KK 11 jiwa, Aula Kantor Camat sebanyak 1 KK dengan 2 jiwa, di Gedung LPTQ sebanyak 2 KK dengan 7 jiwa, dan tenda di RT 8 sebanyak 1 KK dengan 3 jiwa.


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau Lukius mengatakan proses evakuasi warga terus dilakukan.

Mereka ditempatkan di 5 posko penampungan yang telah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Lamandau, termasuk dua posko khusus untuk menyimpan barang-barang milik warga terdampak.

Evakuasi dilakukan BPBD Lamandau dibantu TNI/Polri.

"Sejak pagi sampai dengan sore ini kami sudah mengevakuasi empat warga dari Jalan Melati. Di daerah ini ketinggian airnya sudah lebih dari satu meter," kata Lukius.

Polsek Bulik bahkan sejak Senin sore telah mengevakuasi dua KK dengan menerjunkan 10 personel.

Kapolsek Bulik Ipda Hadi Prayitno menyatakan, sebagian warga terdampak di Kelurahan Bulik sudah ditempatkan di tenda-tenda pengungsian atau pun bangunan yang berada di lokasi bebas banjir.

"Tapi tidak sedikit juga yang menumpang ke tetangga atau kerabat yang rumahnya tidak terdampak banjir," terang Hadi.

Berdasarkan data yang didapat Polsek Bulik, kenaikan debit air Sungai Lamandau menyebabkan genangan air di beberapa jalan utama dan jalan penghubung antardesa maupun antarkecamatan.

"Di antaranya Jalan Kubau, jalan menuju Desa Bunut, Jalan Batu Batanggui, Pasar Nanga Bulik. Adapun rumah yang terdampak banjir sebanyak 447 KK yang tersebar di RT 01, 02, 04, 05, 07, 08, dan RT 12," paparnya lagi.

Andreansyah, seorang warga Nanga Bulik menduga banjir terjadi akibat kiriman dari Sungai Bulik di Kecamatan Lamandau yang berada di hulu Sungai Lamandau.

Dalam beberapa hari terakhir, daerah perhuluan tersebut diguyur hujan deras.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/17104191/sungai-lamandau-kalteng-meluap-400-kk-terpaksa-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke