Sekedar mengingatkan, 14 hari lalu Jokowi datang dengan Boeing Business Jet 2 (BBJ2) ke Jawa Timur untuk memantau kondisi Covid-19 di daerah ini.
Jatim merupakan daerah pertama yang dikunjungi Jokowi saat masa pandemi.
Saat Jokowi menyampaikan perintah itu pada 25 Juli 2020, data menunjukkan kasus Covid-19 di Jatim tembus 10.545 kasus. Angka ini dikutip dari data yang dikeluarkan pemerintah pusat.
Angka ini hanya terpaut 55 kasus dari DKI Jakarta yang selama pandemi "hadir" di Indonesia, menjadi daerah dengan kasus terbanyak.
Ultimatum diucapkan Jokowi di hadapan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur dan seluruh kepala daerah di Jatim.
"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," ujar Kepala Negara.
Lalu bagaimana tren kasus Covid-19 di Jatim setelah dua pekan?
Berikut ini ditampilkan data yang diperoleh dan dikumpulkan dari situs infocovid19.jatimprov.go.id :
Tanggal Positif Sembuh Dirawat Meninggal
25-Jun 10532 3429 6151 799
26-Jun 10886 3619 6307 815
27-Jun 11170 3720 6486 834
28-Jun 11482 3891 6524 866
29-Jun 11795 4012 6613 896
30-Jun 12118 4199 6783 928
01-Jul 12321 4391 6885 950
02-Jul 12681 4638 6930 971
03-Jul 13025 4738 7140 998
04-Jul 13447 4889 7401 1027
05-Jul 13997 4993 7680 1060
06-Jul 14298 5111 7803 1089
07-Jul 14578 5316 7883 1112
08-Jul 14941 5579 7992 1139
09-Jul 15466 5813 8149 1166
Secara kasatmata terlihat jelas tren peningkatan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur.
Angka pertambahan rata-rata 100-an, bahkan kasus baru pernah tercatat mencapai 550 pada 5 Juli.
Namun, kabar baiknya, angka kesembuhan juga ikut meningkat, meski tidak sebanyak kasus positif.
Hal itu senada dengan yang disampaikan Khofifah.
"14 hari terakhir Jawa Timur menyembuhkan 2.150 pasien Covid-19. Ini prestasi tenaga medis yang harus diapresiasi," kata Khofifah usai menerima bantuan alat kesehatan dari Yayasan Pelangi Hidup Bersama di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (9/7/2020).
Dari data Pemprov Jatim, kesembuhan di daerah itu mencapai 2.150 pasien.
Mereka mengklaim bahwa angka itu tertinggi sejak dua bulan terakhir.
Lalu apa tanggapan Khofifah dengan kasus Covid yang tak kunjung turun? Sayang, mantan menteri sosial ini enggan menjawab.
Berbeda dengan Khofifah, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mau menyampaikan pernyataan.
Emil membenarkan bahwa tidak ada penurunan angka secara kasatmata sepanjang 14 hari terakhir.
Namun, menurut dia itu lebih baik karena tidak ada lonjakan angka penyebaran yang signifikan.
"Karena selama 14 hari terakhir kami juga melakukan testing masif. Harusnya kalau ada testing masif, angka melonjak naik kan," kata Emil.
Upaya Pemprov Jatim
Meski kasus Covid tak kunjung turun, perlu diketahui upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemprov Jatim bersama kabupaten/kota di daerah itu.
Mereka membagikan jutaan masker kepada masyarakat, penyekatan, hingga penutupan jalan.
Bahkan, Pemprov Jatim telah membahas rencana penambahan pasal pada perda yang menguatkan sanksi bagi para pelanggar protokol kesehatan.
Sebelum pasal itu ditetapkan, tampaknya memang beberapa daerah sudah mulai memberikan sanksi tegas.
Dari denda ratusan ribu, hukuman fisik seperti push up, hingga menjadikan para pelanggar pekerja sosial. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)
https://regional.kompas.com/read/2020/07/10/05170071/waktu-yang-diberikan-jokowi-habis-bagaimana-tren-kasus-covid-19-di-jatim