Salin Artikel

Puluhan Makam Leluhur Jadi Jalan Beton, Ahli Waris: Tidak Ada Pemberitahuan Sama Sekali

Sejumlah ahli waris yang ingin berziarah kaget saat menemukan makam leluhur mereka tertutup jalan beton.

"Tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pengelola makam kepada kami, tahu-tahu sudah jadi (jalan), dan keluarga pada kaget semua," kata salah satu ahli waris Lina Yuliana di Kelurahan Pandean, Selasa (16/6/2020).

Lina mengetahui makam leluhurnya menjadi jalan saat berziarah pada Jumat (12/6/2020).

Sebanyak 20 makam leluhurnya terdapat di sana. Lina meminta pengelola mengembalikan posisi makam seperti semula.

Sebab, jenazah dalam makam itu tak dipindahkan ke lokasi lain. Sehingga, posisi jenazah para leluhurnya berada di bawah jalan yang dibuat pengelola.

Ahli waris lainnya, Suparmi juga sempat bingung saat mencari makam leluhurnya di TPU Bulusari.

Suparmi mengamini, ahli waris tak diberi tahu tentang pembangunan jalan itu.

“Tidak ada sama sekali,” kata Suparmi.

Menurut Suparmi, seluruh makam leluhurnya tertutup oleh jalan beton itu.

“Harapan kami jalan tetap ada tetapi makam keluarga kami jangan ditutup semua. Makam sebelahnya juga harus ditutup setengah sehingga adil,” jelas Suparmi.

Pemerintah Kelurahan Pandean mengundang seluruh ahli waris yang makam keluarganya tergusur akibat pembangunan jalan pada Selasa malam.

Tak hanya ahli waris, pengurus Unit Pengelola Makam Bulusari juga dihadirkan mencari solusi terkait protes warga.

Lurah Pandean, Eko Santoso mengatakan, pertemuan yang dihadiri 15 ahli waris bertujuan mencari solusi atas permasalahan pembangunan jalan beton di pemakaman tersebut.


Menurutnya, pembangunan jalan di tengah makam ini merupakan program dari Unit Pengelola Makam Bulusari (UPMB) Kelurahan Pandean.

Dari pertemuan itu, solusinya akan dikembalikan kepada ahli waris. Pengelola siap membongkar jalan tersebut.

Ketua UPMB, Priyanto mengatakan sebelum membangun jalan pihaknya sudah berupaya mencari seluruh ahli waris.

Namun, pihaknya tidak menemukan ahli waris tersebut.

“Selama ini kami tidak tahu ahli warisnya siapa. Baru ketahuan setelah ada mediasi malam mini,” ujar Priyanto.

Priyanto meminta maaf dan menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga bagi pengelola makam.

Menurut Priyanto, sebanyak 30 makam digusur dan dijadikan jalan pada awal Maret 2020. Pembangunan jalan menjadi program kerja UPMB setelah mendapatkan persetujuan dari para RT/RW.

“Program pembangunan jalan menjadi prioritas karena masyarakat dari sisi belakang saat ini masih keberatan untuk dilewati jenazah. Sehingga mau tidak mau akses jalan mutlak dari depan,” kata Priyanto.

(Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/17/10350701/puluhan-makam-leluhur-jadi-jalan-beton-ahli-waris-tidak-ada-pemberitahuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke