Salin Artikel

6 Tenaga Kesehatan Ini Isolasi Diri karena Pakai APD Jas Hujan

MATARAM, KOMPAS.com - 6 orang tenaga kesehatan, dua orang di antranya dokter di Puskesmas Aikmel Utara dan sebuah rumah sakit swasta di Lombok Timur harus menjalani isolasi secara mandiri karena khawatir terpapar virus corona atau Covid-19.

"Mereka terpaksa mengisolasi diri secara mandiri, karena khawatir ada virus di tubuh mereka, mengingat dalam proses menangani orang dalam pemantauan (ODP) secara door to door sangat berisiko. Selain itu, alat pelindung diri (APD) tidak tersedia, mereka tepaksa pakai jas hujan," kata Camat Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, H Lalu Suhaemi, kepada Kompas.com, Kamis (26/3/2020).

Suhaemi menyampaikan, tenaga medis itu terlibat dalam percepatan dan penanganan Covid-19 di NTB, mengingat wilayah Kecamatan Aikmel merupakan kawasan sebuah pondok pesantren (ponpes) yang tengan diisolasi.

Ponpes itu diisolasi untuk akses dari luar maupun dari dalam, setelah pimpinan dan penasehat ponpes dinyatakan positif Covid-19.

Sebanyak 130 santri dan guru dalam ponpes pun diisolasi, sebagai upaya antisipasi agar penyebaran virus corona tidak meluas di Lombok Timur.

Suhaemi menyayangkan kurangnya APD bagi petugas yang berjaga, termasuk petugas yang harus menangani pasien di puskesmas wilayahnya.

"Alat pelindung diri petugas puskesmas di Aikmel Utara yang paling memprihatinkan, mereka terpaksa pakai jas hujan APD-nya, karena tidak ada sama sekali," ujar dia.

"Ini kan tidak sesuai standar pengamanan, kami jadi khawatir, apalagi mereka yang harus berada di depan jika ada laporan orang mengalami gejala yang menyerupai gejala-gejala corona," kata Suhaemi.


Dr Kurnia Akmal, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lombok Timur membenarkan ada dua dokter yang melakukan isolasi mandiri setelah menangani pasien positif Covid-19 asal Lombok Timur.

Keduanya disebut telah menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Benar, ada 2 dokter di Lombok timur yang kontak dengan pasien Covid-19 positif. Keduanya menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka masing-masing bertugas di puskesmas dan rumah sakit di Lombok Timur," ujar Kurnia.

Terkait dengan APD yang tidak memadai digunakan oleh tim medis di Puskesmas Lombok Timur, Kurnia mengharapkan agar dokter dan tenaga kesehatan lain yang bertugas memeriksa masyarakat suspect Covid-19 maupun yang pernah kontak dengan pasien Covid-19 positif mestinya menggunakan APD yang standar dan sesuai dengan prosedur.

"Dokter dan tenaga medis harus mengunakan APD sesuai standar sebagaimana penanganan penyakit menular dan wabah, dan pemerintah seharusnya menyiapkan APD yang standar," ujar Akmal.

Saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di NTB 2 orang, 13 orang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) dan 410 lainnya merupakan ODP.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/27/06500071/6-tenaga-kesehatan-ini-isolasi-diri-karena-pakai-apd-jas-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke