Salin Artikel

Riau Bakal Hadapi Kemarau Panjang, TNI Gunakan Alat Canggih Atasi Karhutla

Pasalnya, tahun ini wilayah Riau diprediksi bakal dilanda musim kemarau panjang. Dan Pemerintah Provisi (Pemprov) Riau pun telah menetapkan status siaga darurat karhutla hingga 31 Oktober 2020 mendatang.

Untuk mengatasi karhutla, Kodim Rohil telah memiliki alat yang lebih canggih untuk memadamkan titik api.

Nama alat tersebut, yakni Sambunesia Nozzle. Alat ini akan mempermudah petugas di lapangan untuk menyiramkan air ke titik api.

Sabtu (15/2/2020), alat tersebut disimulasikan oleh tim terpadu karhutla yang dibentuk di Kecamatan Bagan Sinembah Raya. Simulasi dilakukan setelah gelar pasukan dan peralatan pemadam karhutla.

Komandan Kodim 0321/Rohil Letnan Kolonel Arh Agung Rakhman Wahyudi menjelaskan keunggulan alat Sambunesia Nozzle kepada Kompas.com saat simulasi dilakukan bersama Kapolres Rohil, AKBP Mustofa dan Wakil Bupati Rohil, Jamiluddin.

"Alat ini kita gunakan untuk menyiram api yang bekerja secara mekanik. Kemudian memiliki sistem rotari. Tembakan air bisa berputar-putar, jadi seperti hujan," kata Agung.


Alat canggih

Dia mengatakan, tembakan air alat ini mencapai sejauh 20 meter. Tembakan air bisa dari atas dan bawah untuk memadamkan api dalam gambut.

Bahkan alat Sambunesia Nozzle bisa bekerja nonstop 24 jam selagi ada sumber air. 

"Anggota tak perlu capek-capek lagi pegang selang. Tancapkan Sambunesia Nozzle ke tanah selesai, alat yang bekerja. Alat disambung secara paralel," kata Agung.

Menurut dia, alat ini sangat efektif digunakan untuk menyekat kepala api agar tidak menyebar, dan juga untuk pendinginan lokasi karhutla secara total.

Pengadaan alat ini, diceritakan Agung, berawal ketika dirinya bertemu dengan sang penemu Sambunesia Nozzle bernama Sambu beberapa waktu lalu.

"Sambunesia Nozzle ini karya anak bangsa. Sesuai dengan nama penemunya, Bapak Sambu. Kebetulan dulu saya bertemu dia langsung dan saya pesan 40 unit," cerita Agung.

Dia pun berkoordinasi dengan Pemda Rohil untuk pengadaan alat tersebut, dan langsung disetujui.

"Saat kita sudah punya 40 unit, berkat dukungan Pemda Rohil dan juga dari perusahaan. Jadi sekarang kita pesan 40 untuk lagi untuk ditempatkan nanti di posko tim terpadu ditiap kecamatan," sebut Agung.


Tim Terpadu di tiap Kecamatan 

Dandim 0321/Rohil, Agung Rachman Wahyudi mengungkapkan, tahun 2019 lalu, Kabupaten Rohil menjadi wilayah terbanyak menyumbang karhutla.

Karena itu, untuk tahun ini pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan berbagai cara mencegah dan mengatasi karhutla.

Agung pun menginisiasi pembentukan tim terpadu ditiap kecamatan. Kabupaten Rohil tercatat sebanyak 18 kecamatan.

"Tiap kecamatan kita bentuk tim terpadu yang siap mencegah dan mengatasi karhutla. Semua unsur terlibat, mulai dari TNI, Polri, BPBD, masyarakat, medis hingga perusahaan. Karena sama-sama kita ketahui, karhutla ini harus kita cegah dan tanggulangi secara bersama," terang Agung.

Dia menjelaskan, ditiap posko kecamatan, disiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Mulai dari personel, alat pemadam, transportasi dan sebagainya.

Sedangkan untuk posko induk, sebut Agung, didirikan di kantor BPBD Rohil.

Menurut Agung, dengan adanya tim terpadu ditiap kecamatan, karhutla akan bisa diatasi secara bersama.

"Jadi di posko kecamatan, semua peralatan kita lengkapi. Termasuk alat Sambunesia Nozzle untuk mempermudah petugas di lapangan," ucapnya.

Tambah titik embung

Selain itu, pihaknya akan menambah titik embung air di lokasi rawan karhutla. Sebab, apabila terjadi kebakaran petugas tidak kesulitan mendapat sumber air.

"Embung sudah ada 14 titik yang tersebar dibeberapa wilayah. Embung kita bua seluas 20x25 meter dengan kedalaman 3 meter. Untuk embung kita tidak ada target.  Selagi dibutuhkan, kita tambah," kata Agung.

Agung mengatakan, pembentukan tim terpadu di tiap kecamatan, juga salah satu langkah untuk menghadapi musim kemarau panjang tahun ini. Sebab, di Rohil terdapat beberapa titik wilayah rawan terbakar.

Meski begitu, pihaknya saat ini akan gencar melakukan pencegahan dan sosialisasi ke masyarakat.

"Kita upaya dulu pencegahan. Karena lebih baik mencegah daripada menanggulangi. Jadi masyarakat kita imbau agar tidak membaka hutan dan lahan. Selain itu, kita juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk memberdayakan masyarakat agar membuka lahan dengan cara dibakar," sebut Agung.


Didukung Pemda

Sementara itu, Wakil Bupati Rohil Jamiluddin mengaku siap mendukung segala kegiatan upaya pencegahan karhutla di wilayahnya.

"Kami dari Pemda Rohil menyediakan fasilitas-fasilitas yang bisa dijangkau. Hasil rapat kemarin, dandim dan kapolres menyarankan kepada kami untuk menyiapkan alat transportasi, sepeda motor bagi seluruh kepala desa, agar mempermudah menanggulangi karhutla," kata Jamiluddin.

Dia mengatakan, saat ini sudah ada alat baru untuk menanggulangi karhutla, yakni Sambunesia Nozzle.

Menurut Jamiluddin, alat ini akan semakin cepat untuk menanggulangi karhutla tersebut.

"Sekarang kita sudah ada alat yang bisa bekerja sendiri tanpa tenaga manusia. Alat ini sangat bagus untuk memadamkan kebakaran lahan gambut. Tapi yang jelas, kita harus bersinergi untuk mencegah dan menanggulangi karhutla. Karena kita punya konsep di tahun ini bebas asap," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/17/06541061/riau-bakal-hadapi-kemarau-panjang-tni-gunakan-alat-canggih-atasi-karhutla

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke