Salin Artikel

Karhutla Masih Membara, 7 Helikopter "Waterbombing" Tak Beroperasi karena Izin Terbang Habis

Sedangkan, dua unit helikopter lain ditarik oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana karena kontrak yang tidak diperbaharui.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, sebelumnya ada sembilan unit helikopter waterbombing yang bertugas untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Namun, saat ini seluruhnya tak dapat lagi dioperasikan karena izin terbang yang telah habis.

"Kita masih ada tujuh helikopter waterbombing lagi di Pangakalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang. Tapi belum bisa terbang karena izinnya habis. Total sembilan, namun dua sudah ditarik ke pusat," kata Ansori, Senin (11/11/2019).

Ansori menjelaskan, proses perpanjangan izin terbang saat ini sedang dilakukan. Dalam waktu dekat, tujuh helikopter waterbombing akan kembali beroperasi memadamkan api.

Untuk sementara, proses pemadaman yang wilayahnya masih terbakar akan dilakukan dengan menurunkan tim satgas gabungan dari darat.

"Perpanjangan izin terbang ini dilakukan karena gubernur Sumsel memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat asap di Sumsel selama 20 hari, dari 10 November menjadi 30 November, lataran kebakaran yang belum mereda," ujarnya.

Dari catatan BPBD Sumsel, luas lahan yang terbakar saat ini telah mencapai 361.857 hektare. Dari total tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi lokasi luasan lahan terbakar terbanyak, yakni 204.974 hektare.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/11/18141371/karhutla-masih-membara-7-helikopter-waterbombing-tak-beroperasi-karena-izin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke