Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Penyumbang Kabut Asap Terbanyak | Ancaman Bagi Perokok di Bone Bolango

KOMPAS.com - Berita populer nusantara pada hari kemarin, Senin (16/9/2019) di Kompas.com dimulai dengan bencana kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah di Kalimantan.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menuding penyumbang kabut asap terbesar berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah konsesi perusahaan.

Sementara itu, berita tentang tewasnya Hari Yusni alias Iyus (36) usai dibacok Nandray (31), temannya, juga menjadi sorotan.

Pembacokan bermula saat Nandray berniat menagih utang sebesar Rp 1 juta kepada Iyus.

Namun, sikap Iyus yang tertawa sambil merokok saat ditagih ternyata membuat pelaku naik pitam. Nanday pun langsung membacok Iyus dengan celurit yang dibawanya.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Sutardmijdi menjelaskan, berdasarkan temuan saat ini, lahan pertanian warga yang terbakar hanya 1-2 hektare. Sementara itu, kebakaran di lahan konsesi bisa mencapai ratusan hektare.

"Saya tetap beranggapan, yang menyumbang asap terbesar berasal dari kebakaran di lahan konsesi perusahaan," kata Sutarmidji, Senin (16/9/2019).

Menurut dia, kondisi lahan konsesi perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun hutan tanam industri (HTI) sudah terbuka. Sehingga mudah terbakar, terlebih pada tanah gambut.

"Jika masih ada tutupannya, (tanah) tidak mudah kering. Artinya, jika lahan terbuka, terkena panas 3 hari saja bisa terbakar," ucap dia.

Bupati Hamim Pou menegaskan, para perokok tidak akan berhak menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan sosial BPJS Kesehatan yang dibiayai Pemerintah Bone Bolango.

“Bagi para perokok, itu saya tidak akan masukan di PBI jaminan sosial BPJS Kesehatan. Syaratnya harus berhenti merokok. Jika tidak mau berhenti merokok, kita akan keluarkan dari kepesertaan PBI dan kita dorong menjadi peserta mandiri BPJS Kesehatan,” ujar Hamim Pou, Senin (16/9/2019).

Menurut Pou, pemerintah akan menganggarkan Rp 20 miliar di APBD untuk menanggung iuran jaminan sosial BPJS Kesehatan bagi warga Bone.

Besarnya anggaran ini merupakan imbas dari rencana naiknya iuran BPJS Kesehatan yang tadinya untuk kelas III sebesar Rp 25.500 menjadi Rp 42.000.

Kejujuruan Tan le Hok alias Afuk (50), warga Purwopuran, Purwodiningratan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, menjadi perbincangan masyarakat.

Dirinya menempuh perjalanan bersepeda sejauh 276 kilometer dari Solo ke Pasuruan, Jawa Timur, dengan menaiki sepeda onthel, untuk mengembalikan dompet yang dia temukan kepada pemiliknya.

Kepada Kompas.com, Afuk menceritakan bahwa dompet berisi STNK, KTP dan stiker atas nama Bang Beng itu dia temukan di kawasan Kartasura, Sukoharjo.

"KTP dan STNK saya foto, terus tak masukan ke Facebook. Kalau ada yang merasa kehilangan bisa menghubungi kontak telepon saya. Tapi tidak ada kabarnya juga," kata Afuk saat ditemui, Senin (16/9/2019).

Setelah menghampiri rumah Iyus, Nandray segera menanyakan keberadaan Iyus kepada istirinya.

Belum sempat dijawab, Iyus datang. Meskipun mengiyakan akan membayar utang, Iyus tertawa sembari merokok. Nandray merasa kesal dengan sikap Iyus.

"Pelaku merasa kesal akhirnya langsung membacokan celurit yang sudah dibawa pelaku ke arah pundak atau bahu sebelah kiri Iyus, sehingga mengakibatkan luka dan mengeluarkan darah," ujar Wakapolres Karawang Kompol Ricky Widya Muharram saat ekspos kasus di Mapolres Karawang, Senin (16/9/2019).

Polisi telah menangkap DH, pelaku pemerkosaan anak angkatnya di Tanjungpinang.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali mengatakan, kasus pencabulan tersebut dilaporkan oleh korban pekan lalu. Polisi melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.

"Pelaku adalah ayah angkat korban sendiri," kata Ali melalui telepon, Senin (16/9/2019).

Sementara itu, polisi juga mengamankan kekasih korban yang diduga melakukan pencabulan kepada korban, Rabu (11/9/2019) malam.

Hasil pemeriksaan, korban mengakui sebelum dipaksa oleh orangtua angkatnya berhubungan badan, korban juga disetubuhi pacarnya.

Sumber: KOMPAS.com (Hadi Maulana, Farida Farhan, Labib Zamani, Rosyid A Azhar, Hendra Cipta)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/17/06300061/-populer-nusantara-penyumbang-kabut-asap-terbanyak-ancaman-bagi-perokok-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke