Salin Artikel

Gara-gara Kualitas Udara Buruk, 2.188 Balita di Sumsel Terkena ISPA

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan mencatat, sebanyak 2.188 balita terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dari Minggu keempat Agustus hingga 2 September 2019.

Hal itu terjadi akibat kualitas udara yang kian memburuk.

Dari total tersebut, Palembang menjadi kota tertinggi dengan penderita ISPA pada balita mencapai 276 untuk usia di bawah satu tahun. Kemudian, di usia satu sampai lima tahun, mencapai 819.

Setelah Palembang, Kabupaten Ogan Ilir juga memiliki penderita ISPA pada balita terbanyak kedua.

Total penderitanya, mencapai 483 dengan rincian, 142 penderita di usia bawah satu tahun, selanjutnya, sebanyak 341 penderita usia satu sampai lima tahun.

Berikutnya adalah kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Balita yang terkena ISPA di sini sebanyak 375 orang.

Rincianya, usia di bawah satu tahun 89 orang dan usia satu sampai lima tahun 286.

Kabupaten Muara Enim, penderita ISPA balita sebanyak 180 orang. Sebanyak 51 orang usia di bawah satu tahun dan 129 orang usia di atas lima tahun.

Sementara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) penderita ISPA balita mencapai 55 orang. Usia di bawah satu tahun 23 orang dan usia satu sampai lima tahun mencapai 32 orang.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sumsel, Mulyono mengatakan, tingginya penderita ISPA pada balita karena ketahanan tubuh yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa.

Sebab, gizi yang diterima pada balita, digunakan untuk imunitas dan pertumbuhan.

Sementara, pada orang dewasa, gizi yang diterima hanya digunakan untuk imunitas.

"Sehingga, pada balita lebih rentan terkena ISPA. Selain faktor lingkungan, faktor udara yang tak sehat juga bisa menjadi penyebabnya," kata Mulyono, Rabu (11/9/2019).

Mulyono mengatakan, mereka telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang terdampak untuk melakukan antisipasi pencegahan ISPA akibat kabut asap selama musim kemarau.

Dalam surat tersebut, seluruh dinas kesehatan untuk menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan seperti Posko Kesehatan Desa (Poskesdes), Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas dan Rumah Sakit.

"Bila terjadi peningkatan kasus ISPA, pneumonia, konjungtivitis, diare dan lain-lain untuk dilakukan surveilans kesehatan di daerah tersebut dan melakukan langkah pengendalian dengan cermat," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/11/16484901/gara-gara-kualitas-udara-buruk-2188-balita-di-sumsel-terkena-ispa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke