Salin Artikel

6 Fakta Pernyataan Sandiaga tentang Persekusi Nelayan di Karawang, Dibantah Bupati hingga Tanggapan Polisi

Kapolres menuturkan, kasus yang menimpa Nazibulloh alias Najib sudah selesai dan melalui proses hukum yang transparan.

Sementara itu, Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi membantah kasus persekusi yang dialami Najib adalah hoaks.

Berdasar penelusuran Kompas.com, Najib berselisih paham dengan kelompok Pokmaswas terkait tuduhan mencuri pasir, yang diperuntukkan bagi penanaman mangrove dan sebagai penahan abrasi pantai.

Berikut ini sejumlah fakta kasus Najib di Karawang:

Saat itu, Sandiaga mengatakan, seorang nelayan Pasir Putih, Nazibulloh alias Najib, mengalami persekusi. Pernyataan itu segera memicu respons polisi dan pemerintah Desa Sukajaya.

"Persoalan itu sudah ditangani Polsek Cilamaya," kata Kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya, Abdul Ghofur, Senin (21/1/2019).

Ghofur menuturkan, sebelum ditangani polisi, kedua belah pihak yang bertikai sudah dipertemukan untuk berdamai. Namun, usaha tersebut gagal.

"Najib dikumpulkan bersama Pokmaswas, berupaya supaya tidak maju ke hukum. Menjelang Jumatan, deadlock, setelah Jumatan juga. Tidak ada kesepakatan," kata dia.

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya membantah telah terjadi kasus persekusi di Karawang.

Slamet menyebut, pengertian persekusi ialah pemaksaan kehendak secara paksa kepada seseorang. Untuk kasus Najib, polisi telah melakukan proses hukum secara transparan.

"Tidak benar ada persekusi atau kriminalisasi terhadap Saudara NJ di wilayah hukum Polres Karawang. Kalaupun ada, silakan dilaporkan kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, dan tentunya akan kita proses hukum pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Slamet, Jumat (18/1/2019).

"Terlapor juga ada penasihat hukumnya, dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," tambah dia.

Perselisihan antara Pokmaswas Desa Pasir Putih dan Najib, sang nelayan, terjadi pada pertengahan September 2018 lalu.

Kedua belah pihak saling bantah mengenai siapa yang salah. Salah satu warga anggota Pokmaswas Pasir Putih, Sahari, membantah ada pengeroyokan, persekusi, ataupun kriminalisasi terhadap Najib.

"Tidak ada pengeroyokan, justru dia nyerang saya," kata Sahari.

Sahari mengaku mendapat laporan dari seorang petani bahwa Najib mengambil pasir dari tanah timbul ke rumahnya yang berjarak sekitar 600 meter. Sahari segera mengecek laporan tersebut.

"(Tujuannya) jangan sampai galian itu menimbulkan abrasi dan (air laut) masuk ke sawah orang," kata dia.

Sahari pun memantau di lokasi yang disebutkan petani tersebut. Lalu, dirinya melihat seseorang mengambil pasir dan membawanya ke rumah Najib.

"Sampai halaman Pak Najib, saya tanya ke orang tadi yang bawa, 'Kamu disuruh siapa?' Dia (orang yang membawa pasir) tidak jawab sampai tiga kali," kata dia.

Melihat itu, Najib kemudian keluar ke rumah dan mengatakan pengambilan pasir tersebut atas instruksinya.

"Itu disuruh saya, emang saya takut," kata Sahari, menirukan perkataan Najib.

Menurut Sahari, saat itu Najib langsung menyerangnya. Sahari kemudian mengeluarkan HP dan meminta rekannya untuk memvideokan penyerangan tersebut.

Setelah perkelahian di halaman rumah Najib di Desa Sukajaya, Sahari melaporkan Najib ke polisi.

"Ia berebut (HP) sama teman saya, saya tetap dihajar sama Najib. Saya tangkis," kata dia.

Setelah itu, Sahari melapor ke Polair yang kemudian dilakukan mediasi. "Dimediasi, tapi tidak selesai," ujar dia.

Sementara itu, Najib juga melapor ke Polsek Cilamaya. Sahari dan beberapa warga kemudian dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Kalau hasil visum saya tidak tahu," kata dia.

Sahari mengaku, saat itu ia bermaksud melakukan pembinaan agar aksi Najib tidak diikuti warga lainnya. Hal ini berkaitan dengan tugasnya sebagai pokmaswas.

Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi masih bersikukuh telah terjadi persekusi terhadap Najib.

Menurut kuasa hukum Najib, Zaenal Abidin, kliennya dipersekusi oleh panwas nelayan pesisir pantai yang berasal dari instansi pemerintah, pada 26 September 2018.

"Dipegangin tangannya, si Sahari mukulin mukanya, hingga bonyok dan babak belur," kata dia.

Menurut dia, merampas hak orang lain juga persekusi. Karena itu, ia memastikan pernyataan Sandiaga dalam debat capres-cawapres Kamis pekan kemarin bukanlah hoaks.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana turut angkat bicara terkait tudingan Sandiaga Uno saat acara debat Pilpres 2019 tersebut.

Cellica menyebutkan, bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Karawang, ia telah membahas pernyataan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno saat debat pilpres yang menyebut ada persekusi di Karawang, Kamis (17/1/2018) malam.

"Ada beberapa bahasan yang harus kami jelaskan. Agar tidak terjadi suatu perdebatan atau suatu opini yang sebenarnya tidak benar," kata Cellica di Mapolres Karawang, Jumat (18/1/2019).   

Hanya saja, ia mengaku tidak ingin masuk ke ranah politik. Ia mengklarifikasi opini tersebut lantaran persekusi sudah menjadi perbincangan secara nasional.  

Sumber: KOMPAS.com (Farida Farhan)

https://regional.kompas.com/read/2019/01/22/11141541/6-fakta-pernyataan-sandiaga-tentang-persekusi-nelayan-di-karawang-dibantah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke