Saat ini, di atas lahan bekas rel sudah berdiri bangunan rumah dan kebun yang dikelola warga.
Tahun 2019 ini, PT Kereta Api Indonesia berencana memulai mengaktivasi jalur ini. Perusahaan PT KAI mulai memetakan jalur kereta api ini.
Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih menyambut baik rencana aktivasi rel tersebut. Dia mengatakan, pemerintah kota akan membantu penertiban bangunan yang berada di atas lahan rel tersebut.
"PR (pekerjaan rumah) kita bukan pembebasan, tapi penertiban," jelas Ade di Kota Banjar, Jumat (4/1/2019).
Dia menjelaskan, pembebasan tanah berarti tanah milik masyarakat diambil alih oleh pemerintah. Namun dalam konteks ini, lahan tersebut justru milik pemerintah sehingga setiap bangunan di atasnya harus ditertibkan.
"Ini meluruskan kembali aset PT KAI yang sudah disalahgunakan masyarakat, sudah dibangun rumah-rumah oleh masyarakat," jelas Ade.
Untuk penertiban rel kereta api Banjar-Pangandaran, pihaknya akan bekerja sama dengan aparat TNI-Polri.
Ade menargetkan, penertiban selesai selama empat bulan. "(Target) empat bulan selesai. Supaya kita cepat memiliki akses ke Pangandaran (dengan kereta api)," tandas Ade.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan terkait aktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran. Persoalan tersebut di antaranya penertiban lahan dan tentunya dana.
"Kita akan kerja sama dengan PT KAI. Saya yakin kalau serius, satu tahun ke depan sudah jalan (kereta api) Pangandaran-Banjar," kata Jeje.
https://regional.kompas.com/read/2019/01/04/13090831/wali-kota-banjar-bantu-tertibkan-bangunan-di-atas-rel-banjar-pangandaran
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan