Salin Artikel

Sudah 25 Tahun Sakum Mengabdi Jadi Tenaga Honorer, Upahnya Rp 300.000 Sebulan

Dia turun dalam aksi itu bersama anggota Forum Honorer Kategori 2 (FHK2) Kabupaten Kediri lainya.

Sakum mengaku sudah 25 tahun mengabdi sebagai penjaga sekolah di SDN Selopanggung 1, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

"Saya sudah menjadi penjaga sekolah sejak 1993. Namun SK honorer saya baru diberikan terhitung 2003, tapi sampai sekarang belum diangkat," ungkap Sakum di sela aksinya di Lapangan Katang, Selasa.

Meski telah 25 tahun mengabdi, honor setiap bulan yang diterimanya hanya Rp 300.000. Honor tersebut tentu sangat tidak mencukupi untuk biaya hidup keluarganya selama sebulan.

Konsekuensinya, Sakum juga harus mencari penghasilan sampingan agar dapur keluarganya tetap mengebul. Usaha sampingan dilakukan dengan bekerja serabutan apa saja.

"Saya biasa manjing (bekerja) sebagai buruh tani," ungkapnya.

Sakum sangat berharap pada hari tuanya dapat segera diangkat menjadi CPNS.

"Harapan kami mudah-mudahan diangkat menjadi PNS karena saya sudah lama mengabdi," ungkapnya.

Meski hanya sebagai penjaga sekolah dengan status tenaga honorer, namun Sakum mengaku sangat bangga karena telah berhasil menyekolahkan salah satu anaknya hingga lulus sarjana. Satu anaknya lagi juga sudah lulus SMA.

"Satu anak saya jadi sarjana S 1," ungkapnya.

Sakum hanya salah satu dari ratusan tenaga honorer yang ambil bagian menggelar aksi di Lapangan Katang depan Kantor Pemkab Kediri.

Tuntutan tanpa tes

Tuntutan lainnya, FHK2 meminta penerimaan CPNS Pemkab Kediri dengan kuota lebih dari 400 ditunda. Alasannya masih banyak tenaga honorer yang mengabdi tanpa putus belum diangkat CPNS.

Susilo Setia Nugroho, pengurus FHK2 Kabupaten Kediri, mengungkapkan, para honorer kategori 2 yang telah mengabdi selama berpuluh tahun dan sudah menjalani tes pada 2013 belum jelas nasibnya sampai sekarang.

"Waktu itu nilai tidak keluar atau tidak dikoreksi. Teman-teman kami K2 ada yang diangkat, nilainya tidak keluar tapi SK pengangkatan keluar," ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Susilo, pegawai honorer K2 lainnya yang mengikuti tes, SK dan nilai tidak keluar.

Saat ini, anggota FHK2 Kabupaten Kediri mencapai 800 orang yang benar-benar lulus dan lolos penelitian. Selain itu, mereka masih bekerja secara terus menerus sejak 2005 hingga sekarang.

Jumlah terbesar adalah tenaga guru yang berjumlah 450 orang serta Pegawai Tidak Tetap (PTT) sekitar 300 anggota.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kisah Tenaga Honorer Mengabdi 1/4 Abad di Kediri, Upahnya Cuma Rp 300.000 Sebulan

https://regional.kompas.com/read/2018/09/20/12133841/sudah-25-tahun-sakum-mengabdi-jadi-tenaga-honorer-upahnya-rp-300000-sebulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke