Salin Artikel

"Visualisasi Jalan Salib Telah Membawa Aku dalam Kejadian 2.000 Tahun Lalu"

Banyak umat yang hadir tak bisa membendung air matanya saat kisah kesengsaraan Yesus ini ditampilkan.

Salah satunya adalah Sarah Lamsusi (41), warga Ambarawa. Ia mengaku seperti terbawa dalam suasana dua ribu tahun silam saat Yesus disalib.

"Visualisasi jalan salib telah membawa aku dalam kejadian 2.000 tahun yang lalu, di mana saat pengorbanan Tuhan Yesus untuk memenuhi janji-Nya untuk mengorbankan diri dalam penebusan dosa umat manusia," kata Sarah.

Ibu dua anak ini mengapresiasi para pemeran visualisasi jalan salib yang diperankan dengan apik oleh Orang Muda Katolik Paroki Santo Yusuf Ambarawa dan teater Tawar Ambarawa.

Dengan iringan musik hidup, para pemeran ini, kata Sarah, sangat menghayati peran mereka masing-masing hingga membuat perasaan umat yang hadir larut dalam kisah yang mereka bawakan.

"Sampai tak terasa air mata menetes, menyedihkan, memilukan. Begitu besar pengorbanan Yesus buat kami, yang penuh dosa ini. Dia rela dihina, disiksa, bahkan sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kami," ucapnya.

Sutradara visualisasi jalan salib, Laurensius Windradi Rinto W mengatakan, visualisasi jalan salib kali ini mengambil sudut pandang cerita tentang Longinus, yakni tentara yang menusuk lambung Yesus.

"Visualisasi jalan salib di Gua Maria Kerep ini merupakan acara rutin yang dilangsungkan setiap dua tahun sekali. Sudut pandangnya yang berbeda," kata Windradi.

Windradi mengungkapkan, untuk bisa menampilkan visualisasi jalan salib yang berlangsung selama hampir dua jam ini, pihaknya berlatih ketat selama tiga bulan dengan melibatkan 120 orang.

"Prosesi visualisasi Jalan Salib ini melibatkan 120 orang terdiri dari 70 pemeran dan 50 kru. Semoga persembahan kami menjadi berkat untuk semua," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/30/22143311/visualisasi-jalan-salib-telah-membawa-aku-dalam-kejadian-2000-tahun-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke