Salin Artikel

Daya Tarik Hutan Nantu yang Kerap Dikunjungi Wisatawan

Daya tarik kawasan konservasi ini adalah masih terjaganya kualitas hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi berbagai satwa, khususnya yang endemik Sulawesi.

Babi rusa dan anoa adalah satwa yang paling banyak dicari wisatawan saat memasuki hutan ini.

“Tadi dua rombongan wisatawan berangkat ke Nantu, demikian juga tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor,” kata Fachriany Hasan, staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi II Gorontalo.

Untuk memasuki hutan hujan tropis terbaik di Asia Tenggara ini, pengunjung wisata cukup membayar karcis sebesar Rp 20.000 untuk wisatawan nusantara dan Rp250.000 untuk turis mancanegara per hari.

Khusus untuk keperluan dokumentasi, pengunjung harus mengurus surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) yang bisa dilayani di kantor BKSDA di Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Tidak sulit menemukan satwa eksotik ikon Hutan Nantu, pengunjung tidak perlu menjelajah seluruh kawasan yang mencapai ribuan hektar.

Di dekat area masuk hutan ini terdapat kolam lumpur yang mengandung banyak garam mineral, masyarakat biasa menyebutnya "Adudu". Di sinilah setiap saat semua satwa menjilati lumpur untuk memenuhi kebutuhan mineralnya.

“Jika beruntung dalam satu waktu terdapat berbagai macam satwa, anoa, babi rusa, monyet, burung, atau lainnya. Satu frame foto bisa berisi semua satwa itu. Ini menarik,” kata fachriany Hasan.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/13/15423411/daya-tarik-hutan-nantu-yang-kerap-dikunjungi-wisatawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke